JOGJA – Gara-gara nenggak minuman keras (miras) oplosan, SM (42) warga Mantrijeron, Yogyakarta tewas. Namun sebelumnya, korban masih sempat mendapat perawatan medis.
Kapolsek Mantrijeron, Kompol Eko Basunando,SU,M.Hum mengatakan kasus miras maut ini bermula saat korban bersama dua temanny, DT dan MT pesta miras pada Sabtu (20/10/2018) lalu.
“SM datang udah bawa minuman, lalu dia minta DT untuk beli frestea. Terus mereka minum bertiga, mereka minum sampai malam, lalu pulang tidur. Bangun Minggu pagi pusing, muntah-muntah, lambung sakit. Tidur lagi, bangun jam 18.00 masih tidak enak badan, terus tidur lagi sampai Senin,” katanya Rabu (24/10/2018).
Hari Senin, lanjutnya Dito masih merasa pusing. Selanjutnya ia memeriksakan diri ke dokter, lalu diperbolehkan pulang.
Gejala serupa juga dialami SM, warga Gedongkiwo itu pun merasa sesak nafas. Namun ia tidak berobat dan meminta ibunya untuk mengeroki.
“Jadi setelah minum miras itu mereka merasa pusing, lambung sakit, sesak nafas. Lha SM ini pas sesak nafas minta ibunya untuk mengeroki. Tetapi kok semakin memburuk. Akhirnya minta tolong ke tetangga untuk membawa ke RS Wirosaban,” jelasnya.
SM sempat mendapat perawatan dokter sebelum akhirnya pukul 14.00 dinyatakan meninggal dunia. #tribunnews