JAKARTA – Terbukti cespleng, Capres petahana, Joko Widodo (Jokowi) pun bakal menerapkan metode kampanye saat dirinya berlaga dalam Pemilihan Walikota Solo 2005 silam untuk berlaga di Pemilihan Presiden mendatang.
Jokowi bercerita tentang pengalamannya berkampanye door to door atau dari pintu ke pintu saat berlaga dalam pemilihan Walikota Solo pada tahun 2005. Dia, cara itu sangat efektif untuk mendapatkan dukungan masyarakat.
Mantan Walikota Solo itu mengatakan, pada 2004, setahun sebelum Pilkada 2005, tidak ada yang mengenal dia. Sementara itu, dia memiliki tiga pesaing lainnya yang terkenal.
“Tanya yang namanya Jokowi, ada yang kenal enggak? Saya jamin satu pun tidak ada yang kenal,” ujar Jokowi ketika berpidato dalam acara pembekalan calon legislatif Hanura di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Namun dalam waktu setahun berkampanye dengan door to door, ujar Jokowi, dia bisa memenangkan Pilkada dengan perolehan 37 persen suara.
“Hanya 37 persen, tapi yang penting menang,” ujar Jokowi.
Terbukti berhasil, cara tersebut kemudian kembali dipakai Jokowi saat bertarung di Pilwakot Solo 2010. Hasilnya, Jokowi kembali menang.
“Saya ‘ndak keluar apa-apa. Yang saya lakukan hanya dari pintu ke pintu menerangkan bahwa kita sudah bekerja,” ujar Jokowi.
Selain itu, ujar Jokowi, kerap bersalaman dengan rakyat juga membuatnya bisa merasakan dukungan.
“Sampai sekarang saya tahu, waktu nyalami itu dukung atau tidak. Saya ngerti betul. Kalau saya ragu, besok saya balik lagi,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Surabaya pada 28 Oktober 2018, Jokowi memerintahkan timnya untuk melakukan kampanye secara door to door.
“Ini perintah Pak Jokowi, kami tidak hanya berkampanye di pedesaan, kami harus door to door,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-M’ruf, Abdul Kadir Karding di Surabaya, Minggu (28/10/2018).