SRAGEN– Sebuah prestasi membanggakan ditorehkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 8 Sragen. Meski berlokasi di desa, dua siswa MTS di Kecamatan Kalijambe itu sukses berhasil meraih juara II dalam kompetisi robotika nasional 2018 yang digelar di Depok Town Square, Depok, Jawa Barat baru-baru ini.
Ajang tahunan ini diikuti oleh madrasah tingkat MI, MTs dan MA se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Dua siswa yang menorehkan prestasi emas itu adalah Dicky Surya Atmaja dan Haya Nur Fadhila. Ia berkompetisi untuk katagori Rancang Bangun Mesin Otomasi Bencana.
“Anak kami ikut pada kelas rancang bangun robotik. Kompetisi Robotik Madrasah ini semuanya bertema tentang bencana atau robot mitigasi bencana,” kata Kepala MTsN 8 Sragen, Muawanatul Badriyah, Jumat (9/11/2018).
Ana sapaan akrabnya menguraikan tidak butuh waktu lama untuk persiapan lomba tersebut, hanya sekitar tiga minggu. Pasalnya pihak penyelenggara tiba-tiba mengganti tema robotik semuanya berkaitan dengan bencana.
“Sebetulnya kita sudah mengajukan proposal itu mulai Agustus, tapi karena terjadi bencana gempa di beberapa daerah makanya temanya berubah dengan mitigasi bencana,” jelas Ana.Karena bertema bencana, ia pun mengonsep apa yang bisa bermanfaat untuk penanganan bencana. Hingga terbersitlah ide membuat robotika ATM Sembako.
Fungsi dari ATM Sembako ini untuk mengatasi adanya penjarahan sembako di saat terjadi bencana alam. Ini berangkat dari kasus penjarahan sembako yang ada di Palu. Mereka menjarah lantaran kawatir tidak mendapatkan pembagian sembako.
“Sekarang bagaimana caranya supaya para pengungsi itu mendapat sembako, maka dibuat ATM Sembako ini. Pembagian sembako bisa praktis, merata dan membuat pengungsi itu tenang,” jelasnya.
Menurut Ana, cara kerja ATM Sembako ini sama dengan ATM pada umumnya. Yakno gesek kartu keluar uang. Hanya saja ini bisa berupa beras, mie instan, air mineral dan lainnya. Tergantung box ATM Sembako itu diisi dengan sembako jenis apa.
ATM Sembako yang dibuat Dicky Surya Atmaja dan Haya Nur Fadhila tersebut masih sebatas prototype robot, sebuah karya yang memenuhi unsur robotika. Tetapi nantimya bisa dikembangkan untuk benar-benar terwujud seperti ATM uang yang biasa ditemui di berbagai tempat.
Prototype robot ATM Sembako ini nyatanya masuk 20 finalis dari 182 peserta lomba robotika nasional tingkat madrasah. Ana mengaku sangat bangga dengan keberhasilan yang diraih anak didiknya tersebut.
“Madrasah ndeso yang minim fasilitas, tapi mampu berprestasi di ajang bergengsi. Hanya bermodalkan semangat kita bisa mengukir sebuah prestasi,” pungkasnya. Wardoyo