SRAGEN- Mencuatnya kasus penghancuran sejumlah titik proyek talud di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, membuat sejumlah pekerja proyek akhirnya angkat bicara. Mereka mengungkap beberapa hari sebelum proyek digempur, sempat mendengar rencana penghancuran itu.
“Saat aksi kemarin itu (digempur) saya juga di lokasi. Sebelumnya waktu kami mau benahi, sudah dilarang oleh beberapa oknum. Katanya enggak usah didandani (diperbaiki) wong nanti mau dihancurkan,” kata Paiman, kepada wartawan Rabu (14/11/2018).
Ia juga membantah klaim dari salah satu oknum warga di Gilirejo bahwa salah satu titik ambrol karena hujan. Menurutnya titik itu diyakini memang sengaja digempur lantaran malam sebelumnya di wilayahnya tak ada hujan.
Paiman mengaku terpaksa angkat bicara lantaran dirinya tak terima proyek yang dikerjakan dirusak begitu saja. Padahal ia dan warga lainnya yang bekerja di proyek itu sampai saat ini juga belum bayaran.
“Kami itu hanya bekerja, tapi juga ikut jadi sasaran. Kemarin kami juga dipisuh-pisuhi (dimaki). Sampai istri saya sampai sakit gara-gara juga diujuk-ujuki (diolok-olok) terus agar nggak ikut kerja di proyek itu,” urai Paiman.
Senada, mandor proyek talud dan cor jalan Gilirejo Baru, Sugeng mengaku sangat menyayangkan aksi penggempuran itu. Ia menilai mestinya kalau ada yang kurang pas, warga bisa menyampaikan secara baik-baik agar bisa diperbaiki.
Terlebih, sejak awal sampai sebelum kejadian, ketika material turun tak pernah ada komplain dari warga. Pengawas dari dinas pun juga tak mempersoalkan.
“Kalau ada yang kurang pas, mestinya disampaikan baik-baik dan pengawasnya negur. Kemarin dari awal nggak ada masalah apa-apa, tahu-tahu talud sudah jadi malah dipersoalkan dan digempur,” tukasnya.
Sementara, sebelumnya Kades Gilirejo Baru, Hartono menyampaikan aksi gempur paksa talud itu dikarenakan banyak warga yang kesal lantaran pengerjaan dari rekanan tidak sesuai kualitas. Terutama pasir yang menurut warga sangat tidak layak karena seperti ladu.
“Taludnya ditekan saja rontok. Warga pinginnya mbok yang sesuai kualitasnya karena juga ada yang sudah ambrol. Harapannya titik yang ambrol itu dibongkar dan dibangun dari awal dikerjakan dengan pasir yang baik,” katanya dihubungi kemarin.
Terpisah, Kapolsek Miri AKP Fajar Nur Ihsanudin menyampaikan hingga kini situasi di Gilirejo Baru dan sekitar proyek talud sudah kondusif. Wardoyo