SRAGEN- Sudah jadi rahasia umum, tes CAT CPNS 2018 saat ini menuai keluhan. Sulitnya soal Tes Karakteristik Pribadi (TKP) menjadi momok bagi peserta.
Meski tak ada standar baku atau jawaban eksak yang terukur, tes TKP faktanya ibarat lubang kematian yang akan menjebak peserta jika tak hati-hati mengerjakannya.
Ribuan peserta sudah berguguran hanya karena jeblok di aspek TKP ini. Lantas bagaimana peserta menyiasatinya.
“Takut sih ada. Tapi saya optimis saja. Tenang dan yang penting fokus. Kalau takut nantinya malah panik, jadinya blank dan nggak bisa ngerjakan. Makanya saya siap diri aja dan tenang agar bisa fokus,” ujar Gita Rizki Permatasari (27) pelamar CPNS Sukoharjo asal Blitar, Jatim yang ditemui sebelum ujian CAT di GOR Diponegoro Sragen, Selasa (6/11/2018).
Soal kans lolos, Rizki juga tak henti menabur optimisme di hatinya. Dengan optimis membuatnya lebih semangat mengerjakan.
“Mudah-mudahan Mas,” sebutnya.
Rizki yang kelahiran Blitar, Jatim itu mengaku memilih mendaftar di Sukoharjo karena sudah lima tahun WB di SMAN 1 Mojolaban Sukoharjo.
Ia melamar formasi Guru Seni Budaya dengan jumlah kuota satu kursi diperebutkan 8 pelamar.
Senada, Febri (26) pelamar CPNS lainnya juga mengaku agak nervous mendengar banyak peserta gagal karena TKP. Ia juga mengaku hanya bermodal usaha dan belajar saja.
“Yang jelas konsentrasi. Mudah-mudahan, yakin bisa aja Mas. Lillahi ta’ala,” urainya.
Sejumlah peserta yang gagal di CAT, mengakui memang TKP yang jadi penyebabnya. Dwi Indriyani pelamar CPNS Solo asal Karanganyar misalnya, mengakui sebenarnya soal TIU, TKP maupun TWK berjumlah 100 yang harus dikerjakan, tak terlalu sulit.
Hanya saja, untuk TKP dan TIU yang soalnya panjang-panjang, menyita banyak waktu untuk membaca sehingga menguras konsentrasi.
“Soal TKP itu panjang-panjang jadi waktunya banyak tersita untuk membaca. Tapi ya sudah lah,” ujarnya legawa.
Senada, Atik Pramitasari (28) peserta asal Manyarejo, Plupuh yang keluar di sesi yang sama, mengaku juga tak lulus. Nilainya di bawah ambang batas minimal atau passing grade.
Ia menuturkan nilai TKP miliknya hanya dapat 136 sedang passing grade TKP minimal 143.
“Sudah pasti nggak lulus Mas. Nilai TKP saya jelek. Meskipun di atas 300 tetap gak lolos. Tapi kayaknya tadi banyak banget yang nggak lolos,” ujarnya.
Atik juga melamar di formasi guru Bahasa Inggris SMP di Pemkot Solo. Ia juga mengakui salah satu kesulitannya adalah mengerjakan tes Karakteristik Pribadi (TKP).
“Soal TKP itu panjang dan jawabannya mirip-mirip. Jadi bingung njawabnya, memakan waktu juga. Tapi enggak apa-apa, gagal sekarang mungkin bukan rejeki saya Mas,” katanya. Wardoyo