Beranda Daerah Solo Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Harga Sembako di Solo Stabil

Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Harga Sembako di Solo Stabil

harga di pasar tradisional stabil Triawati
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 kondisi perekonomian di Kota Solo menunjukkan kestabilan, Kamis (6/12/2018). Triawati

SOLO– Menjelang momen Natal 2018 dan Tahun Baru (Nataru) 2019, kondisi perekonomian di Kota Solo menunjukkan kestabilan. Hal itu dilihat dari stabilnya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.

Kendati demikian, diakui Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Eva Yuliana, masih terdapat beberapa harga kebutuhan pokok pangan yang mengalami pergeseran harga. Namun demikian, pergeseran harga yang terjadi akibat dari perubahan cuaca.

“Ada komoditas yang mengalami kenaikan, seperti cabai rawit saat ini mencapai Rp22 ribu atau naik dari sebelumnya sebesar Rp18 ribu. Namun kenaikan harga tersebut karena memasuki musim penghujan. Maklum ya karena musim hujan, tapi sebentar lagi juga normal kembali,” ujarnya di sela kegiatan sidak di Pasar Nusukan, Kamis (6/12/2018).

Menurut Eva, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp30 ribu menjadi Rp33 ribu. Namun untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, telur ayam, serta daging sapi cenderung stabil. Harga beras saat ini antara Rp11 ribu hingga Rp13 ribu per kg sedangkan daging sapi saat ini mulai Rp 90 ribu hingga Rp110 ribu per kg.

Baca Juga :  Respati-Astrid Kalah, Pengamat Sebut Survei Litbang Kompas Basi

“Harga kebutuhan pokok cukup bagus, kita jaga agar harga tidak mengalami kenaikan saat Natal dan tahun baru. Diperkirakan saat Natal dan tahun baru mengalami kenaikan permintaan,” imbuhnya.

Selain itu, Eva juga menjamin stok kebutuhan sembilan pokok makanan saat Nataru di Kota Solo dan Jawa Tengah secara umum, aman hingga April mendatang. Untuk menjamin pasokan kebutuhan pokok, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan koordinasi dengan distributor termasuk dengan Bulog dan BUMN penyedia bahan pokok.

Ditambahkan Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah, M Sugit Tedjo Mulyono, stok beras untuk wilayah Jawa Tengah aman hingga 14 bulan mendatang, dimana jumlah stok beras di Bulog Divre Jawa Tengah saat ini sekitar 200 ribu ton.

“Stok aman, jika ada yang menemukan harga beras lebih mahal, kita siap gelontorkan beras. Bukan berarti kita pemadam kebakaran tapi kita siap gelontorkan beras dengan harga standar. Melalui Toko Pangan Kita yang ada di pasar tradisional, Bulog menyediakan beras dengan harga standar. Beras tersebut disediakan untuk retail dan bukan untuk pedagang basar. Kami menyediakan beras jenis medium, premium dan khusus. Konsumen memang lebih banyak memilih beras premium, perbandingannya 75 persen beras premium dan 25 persen beras medium,” pungkasnya. Triawati PP