![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/03/IMG_20180304_214455.jpg?resize=299%2C400&ssl=1)
SRAGEN- Mencuatnya keluhan soal pelayanan oknum dokter di Puskesmas Tanon II yang dinilai berperangai galak dan mempersulit layanan, memantik reaksi dari DPRD Sragen. Komisi IV meminta Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk segera bertindak mengusut aduan warga itu.
“Kami minta dinas kesehatan segera cek ke lapangan untuk memastikan kebenaran keluhan warga itu. Jika benar, segera dilakukan pemanggilan terhadap oknum dokter di Puskesmas Tanon II itu,” papar politisi PKB yang duduk di Komisi IV DPRD Sragen, Fatturohman, Minggu (9/12/2018).
Menurutnya, jika benar tabiat dan tindakan oknum dokter berinisial SG itu seperti yang dikeluhkan warga, maka pihaknya menilai DKK harus berani memberikan sanksi tegas.
Pasalnya, seorang dokter yang galak dan tak melayani masyarakat dengan baik, sudah melanggar dua hal sumpah. Pertama, melanggar sumpah jabatan dokter dan kedua melanggar sumpah sebagai PNS atau ASN.
Lebih jauh, politisi yang akrab disapa Fatur itu menilai masih adanya keluhan dokter yang tak ramah dan mempersulit layanan itu memperlihatkan lemahnya birokasi di dinas kesehatan. Sebab jika merujuk keluhan beberapa pasien, tabiat dan perlakuan tak mengenakkan dari oknum dokter itu, sudah mereka rasakan dalam hitungan tahun.
“Mestinya sudah ada pembinaan-pembinaan yang dilakukan oleh dinas kesehatan tentang pentingnya fungsi dokter di puskesmas dan bagaimana profesionalisme pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/12/IMG_20181209_134152.jpg?resize=500%2C256&ssl=1)
Desakan itu dilontarkan terkait mencuatnya keluhan soal oknum dokter di Puskesmas Tanon II yang bertabiat galak dan sering melontarkan kalimat tak pantas ke pasien.
Oknum dokter senior berinisial SG itu banyak dikeluhkan lantaran sering mempersulit pelayanan utamanya permintaan surat rujukan untuk pasien. Selain itu yang bersangkutan juga dinilai punya perangai tak ramah dan sering melontarkan kalimat yang menyakiti hati pasien.
Keluhan soal kinerja buruk oknum dokter perempuan yang dikenal bertabiat galak itu banyak dilontarkan oleh warga dan pasien yang pernah datang ke Puskesmas Tanon.
Bahkan dua hari lalu, sempat terjadi geger saat seorang pasien nekat berontak lantaran tak tahan dibentak-bentak dan ditunjuk-tunjuk oleh oknum dokter perempuan itu.
Kepala Puskesmas Tanon II, Triyanta menyatakan terkait keluhan dan protes tabiat oknum dokter SG yang dikenal galak dan mempersulit pelayanan, ia menilai hal itu sangat subyektif tergantung penilaian masing-masing orang.
“Namun saya pun mengakui masih ada kekurangannya dan siap untuk memberikan pelayanan yang bermutu karena sudah menjadi komitmen kami,” ujarnya.
Terkait oknum dokter galak yang diresahkan warga, ia menyebut itu hanya oknum dan bukan institusi Puskesmas secara keseluruhan. Sebagai pimpinan dirinya sebenarnya sudah selalu menyampaikan ke jajaran pegawainya untuk senantiasa ramah dan baik dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
“Jadi secara institusi kami tidak ada masalah dengan masyarakat,” tandasnya. Wardoyo