JAKARTA – Natal dan tahun baru sudah kian dekat. Namun, ramp check atau pemeriksaan kelayakan bus, sampai hari ini ada 6.092 kendaraan yang tidak lulus, alias belum layak operasi.
“Yang tidak lulus kami kembalikan dan saya minta diperbaiki. Begitu sudah diperbaiki itu akan kami lakukan ramp check lagi,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, di kantornya, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Budi menjelaskan, bus yang sudah dilakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan sampai dengan kemarin berjumlah 27.332 dari total 49.000 bus di Indonesia. Budi mengatakan jumlah 27.332 bus itu setara dengan 65 persen.
Budi mengatakan, kendaraan yang sudah dinyatakan lulus dan sudah sesuai regulasi yang ada, baik secara administrasi, maupun kinerja kendaraan sebesar 21.228.
“Masih ada waktu melakukan ramp check sampai 20 Desember,” kata Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, dari enam ribu kendaraan yang tidak lulus kebanyakan berasal dari Jawa. “Karena Jawa yang paling banyak kendaraan dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan wilayah Sumatera,” kata Budi.
Menurut Budi, bus yang tidak lolos termasuk bus wisata rata-rata menyangkut masalah surat-surat, kelengkapan, dan kelaikan jalan. Dia juga mengakui banyaknya bus pariwisata yang belum dilakukan ramp check, karena ada kelemahan pengawasan Kemenhub terhadap bus wisata.
“Mereka tidak masuk terminal, ramp check, sedangkan paling banyak dilakukan di terminal tipe A. Kebetulan kendaraan bus wisata jarang masuk terminal,” ujar Budi.
Budi mengatakan kebanyakan bus wisata melakukan ramp check di tempat pul kendaraan bus wisata dan lokasi wisata, seperti Taman Safari dan Ancol.
Dikatakan, untuk kapal penyeberangan ferry dari jumlah sekitar 350, sebagian besar sudah dilakukan ramp check menjelang Natal dan Tahun Baru 2019.