SUKOHARJO-Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Sukoharjo dikatakan lebih rawan daripada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng.
Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengungkapkan hal tersebut, Selasa (11/12/2018). Dia menegaskan Pilkades lebih rawan daripada Pilgub kemarin.
“Karena saat Pilkades calon dan pendukungnya tinggal di daerah itu. Calon kepala desa, orang orang yang terpilih dan yang mau dipilih, sehingga mencari dukungan antar para pesaing adalah hal yang pasti, inilah sisi kerawanannya,” tegas dia.
Lantaran rawan itu dia menandaskan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Salah satunya dia melarang mobilisasi massa baik ketika kampanye kemarin maupun saat pencoblosan.
“Kalau masih ada pelanggran pengerahan massa resikonya adalah calonnya yang akan diproses untuk dimintai pertanggungjawaban karena telah melanggar komitmen,” tutur dia.
Menurut dia, kontestasi ini tidak abadi. Bagi pihak yang menang jangan menepuk dada, sedangkan yang kalah jangan berkecil hati, legowo, dan mengakui kekalahannya. Kalau ada sesuatu yang tidak pas, diminta menggunakan jalur yang benar untuk menyampaikan aspirasinya.
“Jangan sampai kontestasi ini menjadi sebab adanya perpecahan. Calon Kepala Desa nantinya akan menjadi pejabat publik apabila terpilih, laksanakan amanah tersebut dengan baik dan bertanggungjawab,” pungkas dia. Aris Arianto