WONOGIRI-Keberadaan sebuah rumah di Wonogiri ini menyita perhatian publik. Pasalnya sangat lain dibandingkan lazimnya tempat bermukim warga.
Rumah yang berada di Dusun Mujing RT1 RW 5 Desa Genengharjo,
Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri itu dibangun nyeleneh, bukan berbentuk rumah pada umumnya. Rumah tersebut dibuat unik, menyerupai bongkahan batu besar.
Sekilas mirip rumah batu zaman prasejarah.
Luas bangunan rumah tembok itu sekitar 9 X 9 meter persegi. Seluruh
dinding bahkan atapnya terbuat dari tembok dan dibentuk menyerupai batu besar lonjong warna kecoklatan.
Tambah menarik, pintu, jendela, maupun ventilasi dibentuk
seperti lubang-lubang di dalam batu.
Sementara bagian dalam rumah layaknya tempat tinggal pada
umumnya. Di dalamnya juga terbagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tidur dan ruang keluarga. Isinya komplit mulai perabot-perabot rumah tangga, kasur, meja, kursi.
Bangunan bagian dalam rumah itu berlantai dua. Namun, lantai atasnya
hanya dijadikan sebagai gudang.
Kepala Desa Genengharjo, Wirid mengungkapkan, rumah batu itu dirintis oleh Mbah Loso sekitar belasan tahun yang lalu. Kemudian,
pembangunannya dilanjutkan oleh sang anak, Nurwono. Dia mengatakan, Mbah Loso merupakan pemborong yang juga berjiwa seni, sering
membuat taman-taman dengan relief-relief yang artistik.
“Keterampilan itu kemudian diturunkan kepada anaknya yang juga berjiwa seniman,” kata dia, Senin (3/12/2018).
Pemilik rumah, sebut dia, membuat rumah batu karena ingin menuangkan ekspresi seninya. Mereka membangun kerangka besi terlebih dahulu, kemudian
dicor dan dibentuk menyerupai bongkahan batu besar. Selanjutnya,
interior bagian dalam dibuat seperti tempat tinggal pada umumnya.
Rumah dibangun di antara perkampungan dengan pemandangan deretan perbukitan Tirtomoyo.
Terpisah, Nurwono mengungkapkan, rumah batu mulai dirintis
sekitar 2001 silam. Sebenarnya, rumah batu tersebut
belum selesai sepenuhnya. Belum seperti konsep yang dipikirkan.
“Kalau (sudah ada) dana yang cukup, diteruskan lagi. Misalnya dibuat agar lebih mirip tumpukan bebatuan,” ujar dia. Aris Arianto