SRAGEN โ Puluhan personil gabungan TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Senkom, Mahasiswa UNS dan Perangkat Desa Sukorejo nampak sedang melaksanakan apel pagi di depan Balai Desa Sukorejo, Sambirejo. Mereka akan melaksanakan kegiatan latihan penanggulangan bencana yang dikemas seperti outbond di wilayah desa yang barusaja digelontor TMMD Reguler 2018 itu.
โSilahkan mengambil manfaat dari kegiatan ini, suatu saat pasti ada gunanya, kami menamai kegiatan ini outbond ala militer,โ kata Dandim 0725/Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto, Sabtu (19/1/2019).
Dandim menyampaikan, jadikan kegiatan ini sebagai sarana refreshing dan ajang silaturahmi. Supaya sinergitas sesama aparat pemerintah dan warga semakin erat guna mejadikan NKRI yang Kuat dan solid.
Luluk berharap, dengan kegiatan ini peserta bisa mengambil ilmu yang diajarkan oleh pelatih dari kodim Sragen. Cara menghadapi rintangan secara darurat dan menggunakan sarana ataupun peralatan seadanya manakala terjadi bencana alam.
Adapun materi yang diberikan dalam outbond itu adalah pengenalan alat pengaman snepling, turun tebing atau refling, tali temali, cara memasang tali tubuh dan lain lain.
Ada empat rintangan yang disiapkan oleh pelatih dari Kodim Sragen untuk dilewati oleh peserta latihan, diantaranya rayapan tali 1, jembatan tali 2, jaring pendarat dan parsopak (lempar pisau lempar kapak).
Kades Sukorejo Sukrisno berharap, dengan kegiatan tersebut warga di desanya mendapatkan bekal pengetahuan yang cukup untuk menghadapi manakala terjadi bencana. Karena wilayah Sambirejo cukup rawan terhadap bencana alam. Selain itu Sukrisno berharap agar wilayahnya makin dikenal oleh masyarakat Sragen.
โSaya ingin desa saya maju dan dikenal meskipun berada di pelosok paling ujung timur selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Karanganyar. Kami merencanakan untuk membangun beberapa destinasi wisata di desa Sukorejo,โ katanya.
Selain mengadakan kegiatan pelatihan, Kodim Sragen juga membagikan 50 paket sembako untuk masyarakat miskin. Wardoyo