JOGJA– Gendo, seorang karyawan toko pakaian di Pajeksan, Sosromenduran, Yogyakarta tak sabar saat jam 09.00 WIB pintu toko tempatnya bekerja itu belum juga buka.
Berkali-kali pintu diketuk dan memanggil-manggil, namun tak ada jawaban. Lantaran merasa curiga, bersama dengan warga, Rahmad, mereka pun memanjat atap rumah Rahmad yang terhubung dengan toko.
Saat sudah memasuki rumah, betapa terkejutnya kedua orang itu, karena menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Sang pemilik toko berinisial LKC (64) sudah tergantung dengan tampar warna hijau dalam keadaan tewas.
Mendapati kondisi korban yang sudah tewas tergantung, keduanya kemudian meminta bantuan warga. Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gedongtengen.
“Jadi awalnya pelapor (Gendo) dan saksi 1 datang ke toko untuk bekerja sekitar pukul 09.00, tetapi pintu masih tertutup. Lalu keduanya mencoba mengetuk pintu. Setelah berulang kali ketuk tidak ada jawaban, dia mencoba telepon ke ponsel korban,” ungkap Kapolsek Gedongtengen, Rabu (30/1/2019).
Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Reskrim Gedongtengen, dipimpin Panit Reskrim Ipda Haryadi mendatangi lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi, beberapa hari korban mengeluhkan sakit. Selain itu, korban juga merasa kesepian karena tinggal di rumah sendiri.
“Ya ada dugaan karena stres hidup sendiri. Secara pasti masih kami selidiki. Kalau menurut karyawan, beberapa hari ini korban mengeluh sakit. Dia juga di rumah sendiri karena single, jadi ada kemungkinan stres,” jelasnya.
Korban diperkirakan sudah meninggal kurang lebih 12 jam. Menurut hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, korban dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta.