JOGLOSEMARNEWS- Debat perdana Capres-Cawapres Pemilu 2019 berlangsung sedikit di luar dugaan. Kedua paslon Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno tampil lebih hati-hati dan kurang greget seperti yang banyak diperkirakan.
Meski demikian, dari proses debat perdana yang ditayangkan live sejumlah stasiun TV swasta itu menunjukkan kedua paslon sempat saling serang dan berusaha membalas pernyataan satu sama lain.
Seperti saat bicara penanganan korupsi. Capres nomor urur 2, Prabowo Subianto menyatakan akan memberikan sanksi tegas dengan mengirim napi koruptor ke pulai terpencil.
โKalau dia (koruptor) korupsi harus ditindak sekeras-kerasnya. Kita taruh di mana tuh, di pulau terpencil, suruh tambang pasir,โ ujar Prabowo.
Prabowo melihat, akar permasalahan mengapa banyak pejabat pemerintah yang korupsi adalah kurangnya penghasilan. Jika terpilih nanti, Prabowo akan memperbaiki kualitas hidup aparat penegak hukum dengan menaikan penghasilan mereka.
Caranya dengan menaikan tax ratio atau rasio pajak. Prabowo menuturkan tax ratio Indonesia saat ini berada di 10 persen. Sehingga, uang yang masuk itu akan digunakan untuk menaikan pendapatan para aparat penegak hukum.
โSaya akan kembalikan ke 16 persen. Kita akan dapat minimal 60 miliar dollar,โ katanya lagi.
Prabowo juga akan mengawasi ketat semua instrumen hukum. Bahkan, ia berencana akan memperluas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Pernyataan itu langsung dibalas bantahan dari Capres nomor urut 1, Jokowi. Ia menyatakan, penghasilan pegawai sipil negara saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Jokowi juga balik menyerang dengan menyebut data dari ICW bahwa parpol Capres nomor urur 2 paling banyak mengusung Caleg mantan koruptor di Pileg 2019.
Jokowi pun mempertanyakan padahal sebagai pimpinan parpol yang menandatangani daftar Caleg itu. Serangan itu dijawab Prabowo dengan dirinya belum mengetahui data ICW itu. Ia memilih menjawab dengan menyerahkan pada masyarakat terhadap Caleg mantan koruptor.
Debat perdana dimulai pada pukul 20.00 WIB. Tema pertama dalam debat ini adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Kedua calon pasangan akan berargumentasi tentang solusi mereka menangani keempat bidang tersebut.
Debat ini dipimpin oleh enam orang panelis yakni Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Hukum Tata Negara UI Bivitri Susanti, dan Ahli Hukum Tata Negara Margito Kamis. Wardoyo