Beranda Edukasi Akademia Dilepas Rektor, Ribuan Mahasiswa UMS Disebar ke Berbagai Desa di Solo Raya...

Dilepas Rektor, Ribuan Mahasiswa UMS Disebar ke Berbagai Desa di Solo Raya untuk Jalani KKN Pendidikan

Istimewa
Istimewa

SUKOHARJO– Sebanyak 1.332 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mulai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-Dik) tahun 2019 di berbagai pelosok desa yang ada di kabupaten yang berada di wilayah eks Karesidenan Surakarta (Soloraya) dan Belitung Timur.

Keberangkatan mereka melaksanakan KKN-Dik dilepas oleh Rektor UMS, Dr Sofyan Anif MSi, di halaman Gedung Induk Siti Walidah,  Sabtu (19/1/2019).   KKN-Dik akan dijalani oleh mahasiswa dari tanggal 21 Januari – 2 Maret 2019.  Program ini terbagi dalam dua program yakni KKN-Dik Reguler dan KKN Terintegrasi Skripsi.

Dalam amanatnya, Rektor menyampaikan bahwa KKN-Dik ini merupakan bentuk pengabdian civitas akademika UMS kepada masyarakat. Karena bagi perguruan tinggi memiliki kewajiban menjalankan Tri Dharma Pendidikan,di mana salah satu butirnya yaitu pengabdian kepada masyarakat.

“Butir tersebut diwujudkan secara nyata oleh mahasiswa FKIP UMS dengan melaksanakan KKN-Dik ini. Mahasiswa akan berbaur, belajar dengan warga masyarakat. Ini pembelajaran yang sangat penting karena langsung mempraktekkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh di kampus,” kata Rektor saat berbicara di depan mahasiswa dalam acara upacara pelepasan KKN-Dik.

Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harus Joko Prayitno menambahkan, bagi peserta KKN-Dik Reguler akan mengabdi di wilayah eks Karesidenan Surakarta (Soloraya). “Terobosan penting lainnya dalam KKN-Dik FKIP UMS adanya program terintegrasi Tugas Akhir atau skripsi, bagi yang mengambil program ini akan mengabdi di Belitung Timur sekaligus bisa melakukan Riset penelitian untuk skripsi,” katanya.

Baca Juga :  Dikerumuni Penjual Es Teh, Respati Tampung Keluhan Pedagang yang Minta Akses Berjualan di Berbagai Event

Program KKN-Dik ini diperuntukan bagi mahasiswa FKIP UMS semester 7. Kemudian, Peserta akan ditempatkan di desa-desa yang telah ditentukan oleh fakuktas untuk mengabdi khususnya di bidang pendidikan. “UMS UMS berharap, dengan program ini, mahasiswa mampu bertumbuh dewasa dan mandiri, dan terpenting bisa berguna bagi masyarakat,” tambah Harun.

Upacara pelepasan KKN-Dik UMS kali ini juga dihadiri perwakilan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Chairil Anwar selaku Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof DYP Sugiharto selaku Ketua LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah serta seluruh Kepala Prodi FKIP UMS.

Selain memberi pesan-pesan, Rektor UMS juga mengajak mahasiswanya supaya berlomba-lomba berkarya melalui karya tulis ilmiah. Karena berdasarkan salah satu komponen penilaian peringkat universitas di tingkat dunia harus dibuktikan dengan buah karya ilmiah para dosen dan juga mahasiswanya.

“Jika mengacu metode penetapan rangking Perguruan Tinggi tingkat dunia versi QS Star, salah satu penilaiannya dari faktor banyaknya karya tulis ilmiah seperti jurnal internasional yang dihasilkan oleh dosen dan juga mahasiswa. Jadi UMS berkomitmen akan memberikan dana pembinaan bagi mahasiswa yang mampu menulis jurnal ilmiah tingkat Internasional,” tutur Rektor UMS.

Amanat lainnya juga disampaikan oleh Ketua LLDikti Wilayah VI, Sugiharto. “Pemerintah  mengapresiasi konsistensi UMS dalam penyelenggaraan KKN-Dik ini. Dia menegaskan bahwa pembelajaran sesungguhnya tidak hanya ada di dalam kelas kuliah, melainkan ada juga kelas sosial masyarakat yang perlu dipelajari. Pembelajaran tidak hanya terbatas oleh setting kelas kuliah, tetapi masyarakat juga menjadi kelas sosial yang mengandung banyak pelajaran” tegasnya.

Baca Juga :  Catat Tanggalnya! Solo Urban Fashion Bakal Digelar di Taman Balekambang, 22-24 November Ini

Acara dilanjutkan dengan pemakaian topi UMS kepada peserta, sebagai simbol bahwa KKN-Dik FKIP UMS resmi dibuka. Wakil ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Dr Choiril Anwar berpesan supaya peserta dapat berguna bagi masyarakat setempat dan tetap menjaga nama alamater UMS dan  Muhammadiyah.

“Sebenarnya program KKN tidak seratus persen wajib, tapi dilingkungan PTM khususnya UMS program ini menjadi komitmen nyata bakti Muhammadiyah untuk masyarakat. Tetap jaga nama baik alamater UMS dan Muhammadiyah” pungkasnya. Triawati PP