JOGLOSEMARNEWS โ Salah satu obat-obatan yang sering disalahgunakan adalah psikotropika.
Hal tersebut diungkapkan oleh dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dra Yulistiani MSi Apt.
Tujuan penyalahgunaan psikotropika, tutur Yulistiani, antara lain untuk mendapat mendapatkan efek euforia (kesenangan/kenikmatan yang berlebihan).
Tak hanya itu, psikotropika juga mampu meningkatkan vitalitas tubuh, menambah kepercayaan diri, dan lain sebagainya.
โPsikotropika berdasarkan peraturan yang berlaku, diartikan sebagai zat atau obat yang bekerja selektif pada susunan saraf,โ tuturnya kepada TribunJatim.com, Rabu (16/1/2019).
Efek utama psikotropika, lanjut Yulistiani, ialah perubahan aktivitas mental dan perilaku seseorang.
Lantas, apa dampak penyalahgunaan psikotropika?
Yulistiani mengungkapkan, dampak yang ditimbulkan penggunaan psikotropika sangat luas.
โMulai dari ketergantungan (baik fisik dan atau psikis), intoksikasi (keracunan) , dan sindroma putus zat,โ tuturnya.
โSampai terjadi efek samping yang tidak diinginkan seperti hipotensi atau hipertensi, gangguan irama jantung, gangguan reproduksi (hormon), mulut kering, sindroma Parkinson (tremor, kekakuan/ rigiditas otot), dan lain sebagainya,โ jelas Yulistiani.