SRAGEN- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan dari pengecekan di Desa Gemantar, Mondokan Sabtu (26/1/2019) pagi, dirinya menemukan masih banyak rumah warga yang positif berjentik nyamuk. Hal itu diungkapkan ketika memimpin PSN serentak dan pengecekan jentik di Gemantar.
“Tadi sempat kami cek sekitar 26 rumah
Hasilnya sekitar 40 persen masih ditemukan ada jentik nyamuk,” paparnya usai kegiatan.
Menurutnya, masih adanya temuan jentik itu menunjukkan perlunya edukasi ke masyarakat perihal PSN untuk memberantas jentik dan nyamuk. Karenanya, pagi itu semua pejabat dinas dan PNS dikerakan menyebar ke semua kecamatan Mondokan untuk menggelar PSN.
Ia menguraikan dari hasil temuan di lapangan, sarang nyamuk masih ditemukan di potongan bambu, tempat makan hewan atau kucing yang tak pernah dibersihkan, tatakan bawah kendi, dan bak mandi yang dibuat permanen.
“Ada barongan juga. Dan memang harus setiap hari dibersihkan. Harus dsettipa hari dibersihkan. Kalau yang pakai ember malah enggak ada jentiknya karena setiap hari diganti. Tempat wudu yang pakai tutup juga nggak ada jentiknya,” urainya.
Ia menguraikan hingga tanggal 23 Januari, jumlah kasus suspect DB ada 504 dengan hasil verifikasi yang positif DB tercatat sebanyak 186 dan 36 yang terverifikasi DD.
“Harus diverifikasi karena suspect itu belum tentu diagnosenya DB. Bisa jadi mengarah ke DD. Kami berharap Ketua RT bisa turun mengedukasi masyarakat agar prevalensi kasus DB di Sragen bisa segera turun,” tandas Bupati.
Kegiatan PSN serentak pagi itu juga dihadiri Wabup Dedy Endriyatno, Sekda Tatag Prabawanto bersama semua kepala dinas.
Sementara, Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengatakan dari laporan terkini, Kecamatan Mondokan masih tertinggi dengan 65 kasus dan Desa Gemantar ada 13 kasus. Selain PSN, pagi itu juga digelar fogging, pemberian bubuk abate dan larvasida ke rumah-rumah warga.
“Hari ini fogging untuk kedua kali. Satu paket dua kali fogging. Kalau abate, kita siapkan. Semua desa kalau minta akan kita kasih,” tandasnya. Wardoyo