JAKARTA – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan, bahwa utang Indonesia semakin menumpuk. Dengan alasan tersebut, menurut ia sebaiknya sebutan Menteri Keuangan saat ini diganti dengan Menteri Pencetak Utang.
“Utang menumpuk terus, kalau menurut saya jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang,” ujar Prabowo dalam acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia untuk Pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Timur, Sabtu, (26/1/2019).
Prabowo menyebut menteri keuangan saat ini gemar dan bangga mencetak utang. Namun, kata dia, yang disuruh membayar utang orang lain.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rabu, 23 Januari, memastikan bahwa selama ini pengelolaan utang sebagai instrumen keuangan untuk membiayai anggaran dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab. “Dibicarakan secara transparan. Bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan,” kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (23/1/2019).
Sri Mulyani juga meminta supaya data perbandingan utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dibandingkan dengan data negara lain. Rasio utang terhadap PDB di Indonesia yang sebesar 30 persen dianggapnya tidak tinggi. Kendati demikian, dia memastikan pemerintah akan tetap berhati-hati.
Dalam Dokumen APBN Kita Edisi Januari 2019 dipaparkan posisi utang pemerintah pusat per akhir Desember 2018 mencapai Rp 4.418,3 triliun. Angka tersebut naik 10,6 persen dibanding akhir Desember 2017 sebesar Rp 3.995,25 triliun.
Prabowo lantas berjanji akan memilih putra putri terbaik bangsa seumpama terpilih menjadi presiden. Dia mengatakan akan menyaring bukan hanya orang-orang pintar, tetapi juga bersih dan jujur.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini mengatakan akan lebih memilih orang yang tak terlalu pintar asalkan jujur. Prabowo beralasan, tak ada gunanya orang pintar juga hanya membohongi rakyat.
“Pinter nanti minterin, keminter, rakyat dibohongi,” kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Prabowo mengimbuhkan, jika menang dia akan memanggil para calon anggota kabinet dan meminta mereka menandatangani surat perjanjian untuk tidak memperkaya diri dan kelompoknya sendiri. Prabowo akan meminta mereka berjanji agar semua proyek transparan dan menguntungkan rakyat Indonesia.
“Kalau kau tidak bisa tanda tangan itu kau tidak bisa jadi menteri di kabinet Indonesia Adil Makmur,” kata Prabowo.