SRAGEN- Polres Sragen memastikan seluruh kecamatan di Sragen masuk zona hijau atau aman menjelang Pemilu. Meski demikian, hal itu tak melengahkan aparat untuk tetap antisipatif terhadap potensi gangguan kerawanan.
Penegasan itu disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan saat menghadiri penandatanganan kerjasama pengamanan tahapan Pemolu 2019 di KPU, Rabu (13/2/2019).
Kapolres mengatakan pihaknya bakal mengerahkan 2/3 personel kekuatan atau sekitar 700 orang, dalam pengamanan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kekuatan masih ditambah dengan bantuan pasukan Brimob dari Polda Jateng.
Pola pengamanan nantinya akan dibantu personel Linmas. Kapolres meminta apabila masyarakat mendapati adanya potensi atau ancaman gangguan kerawanan diminta bisa melapor ke aparat.
“Naskah kerjasama KPU dengan Polres Sragen, antara terkait dengan tukar menukar informasi dan data serta bantuan personel untuk pengamanan tahapan Pemilu 2019,” kata Kapolres.
Pengamanan itu mulai awal sampai pelaksanaan Pemilu 2019 selesai, sampai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI dan anggota DPR serta DPD pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Pihaknya mendapat bantuan pasukan dua peleton Brimob dari Polda Jawa Tengah. Pasukan itu bakal disiagakan di dua titik, yakni di Gemolong dan Gondang, yang mendukung daerah-daerah di sekitarnya. Dua titik wilayah itu dipilih karena pertimbangan dekat dengan daerah-daerah sekitarnya.
“Dari Gondang memback up wilayah Timur, dari Gemolong mendukung wilayah Barat,” tandasnya.
Kekuatan itu masih ditambah dukungan dari Kodim 0725/Sragen dan Batalyon 408/Suhbrastha, bila memang dibutuhkan.
Sementara, Ketua KPU Sragen, Minarso mengatakan, kerjasama KPU Sragen dengan Polres Sragen itu meniru kerjasama yang ada diatasnya.
Yakni KPU RI dengan Mabes Polri, KPU Provinsi Jawa Tengah dengan Polda Jawa Tengah.
“Dari atas sudah didesain, untuk pengamanan di Pemilu 2019 memang wilayahnya Polri,” katanya.
Untuk pengamanan penyimpanan dan pengiriman logistik Pemilu 2019, bakal dikawal dan dijaga personel Polri. Wardoyo