![IMG-20190223-WA0015](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/02/IMG-20190223-WA0015.jpg?resize=640%2C427&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/02/IMG-20190223-WA0015.jpg?resize=500%2C333&ssl=1)
SRAGEN,JOGLOSEMARNEWS.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengajak masyarakat di wilayah rawan bencana untuk senantiasa waspada terhadap ancaman bencana. Hal itu dilontarkan dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi kebencanaan yang digelar Bidang IKP Kominfo RI di Lapangan Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jumat (22/2/2019) malam.
Sosialisasi digelar melalui pentas wayang kulit dengan dalang Ki Warseno Slenk. Hadir dalam acara tersebut, Direktur IKP Kominfo RI, Wiryanta, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, jajaran Muspika dan ratusan warga.
Dalam sambutannya, Direktur IKP Kementerian Kominfo, Wiryanta mengatakan Sosialisasi dan Edukasi Kebencanaan itu digelar sebagai bagian tugas Kominfo dalam memberikan informasi, penerangan kepada masyarakat terkait kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk mitigasi kebencanaan.
Menurutnya, sosialisasi kebencanaan menjadi penting lantaran Indonesia berada di daerah cincin api atau ring of fire yang rawan dengan bencana.
“Indonesia itu di bagian ring of fire. Bencana itu bisa terjadi di mana-mana dan tidak ada jadwalnya. Pesan dari Pak Presiden RI, PakJokowi tegas bahwa lakukan edukasi kebencanaan ini.
Sebab kalau terjadi bencana, korban harta benda dan jiwa jauh lebih mahal daripada kita lakukan pencegahan atau edukasi,” paparnya.
Wiryanta menguraikan Presiden juga menyampaian dalam berbagai kesempatan bahwa edukasi kebencanaan bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sejak dini. Hal itu dimaksudkan agar siswa dan generasi muda bisa dikenalkan dengan antisipasi kebencanaan sejak dini.
“Ini juga wujud bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal kebencanaan pun negara juga hadir. Kemudian di program JKN, jumlah kepesertaan sudah mencapai 217 juta atau lebih dari 80 persen,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Wiryanta juga menyebut di Kalijambe dan Sambirejo Sragen juga masuk rawan bencana longsor. Atas potensi kerawanan itu, ia menekankan pada prinsipnya pemerintah dan Presiden terus meminta agar dilakukan edukasi ke masyarakat tentang kebencanaa.
“Kalau sudah terjadi bencana, kerugian material jauh lebih besar karena ketidaktahuan semua. Dan bencana itu setiap saat bisa mengintai. Makanya malam ini kami ingin mengabarkan ke rakyat Indonesia dan kabupaten Sragen inilah negara hadir di tengah-tengah anda,” tandas Wiryanta.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi agenda sosialisasi kebencanaan dari Kominfo itu. Ia menyampaikan Sragen juga masuk daerah rawan bencana. Selain longsor dan banjir, ada pula bencana kekeringan ada di 7 kecamatan di utara bengawan.
“Bencana paling dominan di Sragen ada di Sambirejo yaitu longsor. Lalu di Tanon dan 12 kecamatan di sepanjang sungai rawan banjir. Makanya kami minta warga senantiasa siaga karena kita tinggal di daerah yang rawan bencana,” tandasnya. Wardoyo