SRAGEN- Musibah tragis menimpa Mbah Siyem (70) alamat Dukuh Sundo Asri RT 18, Desa Banaran, Sambungmacan. Karena terlalu lapuk, rumah tempatnya bernaung mendadak ambruk rata dengan tanah.
Celakanya, saat ambruk ada tujuh warga yang turut jatuh. Mereka ikut berjatuhan lantaraan saat bersamaan berniat menurunkan genting untuk mengurangi beban rumah yang sudah retak dan miring.
Beruntung, tujuh warga itu berhasil selamat dan tidak mengalami luka fatal. Pemilik rumah juga berhasil selamat.
Insiden itu terjadi Kamis (31/1/2019) siang namun baru ramai mencuat Senin (4/2/2019). Menurut keterangan warga, siang itu, mereka sedang gotong royong untuk menurunkan genting rumah Mbah Siyem yang sudah miring dan nyaris ambruk.
Demi keselamatan, warga berinisiatif kerja bakti. Nahas, saat tujuh warga naik ke atap yang sudag rapuh, mendadak bangunan tembok lawas itu runtuh. Tujuh warga yang ada di atas pun berjatuhan bersamaan dengan bangunan yang hancur rata tanah.
“Awalnya rumah sudah miring dan retak. Karena itu memang bangunan lawas, dulu hanya dari batu bata lama. Hanya dikaitkan dengan semen dari gamping. Saat warga mau nurunkan genting, tiba-tiba ada suara kretek kretek lalu brukkk ambruk rata tanah. Seketika suaranya kayak bangunan dihancurkan pakai bom itu, nggak terlihat apa-apa karena tertutup kepulan asap dari tembok yang runtuh,” ujar Kades Banaran, Susilo Senin (4/2/2019).
Susilo memastikan kendati rumah hancur, pemilik rumah dan tujuh warga tak mengalami luka. Menurutnya, bangunan rumah korban memang termasuk sudah lapuk dan konstruksinya sudah tak layak.
“Korban masuk KK miskin. Ini tadi sudah kami ajukan bantuan rehab rumah ke UPTPK Sragen. Tadi sudah langsung disurvei. Harapannya segera direalisasi karena korban tinggal sendirian dan memang tidak mampu,” urainya.
Kapolsek Sambungmacan, AKP Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi membenarkan insiden itu. Ia memastikan rumah ambruk karena kondisinya yang sudah lapuk.
Menurutnya tak ada korban jiwa dan semua warga yang jatuh, juga selamat. Insiden itu juga mendapat atensi dari Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto. Ia berharap Pemkab melalui UPTPK segera bergerak melakukan penanganan mengingat kondisi korban yang tidak mampu. Wardoyo