WONOGIRI-Kasus yang sempat cukup menonjol di wilayah Hukum Polres Wonogiri adalah asusila dengan korban anak-anak. Hal ini menjadi perhatian khusus Polres Wonogiri
Kapolres AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, Minggu (3/2/2019), mengatakan, sebagai seorang perempuan sekaligus seorang ibu, merasa sangat prihatin. Lantaran itu pihaknya bertekat menekan kasus tersebut.
Dari hasil koordinasi yang dilakukannya, kasus asusila di Wonogiri tak terlepas dari masih kentalnya budaya boro atau merantau. Banyak para orang tua yang meninggalkan anak mereka di rumah dan hanya dirawat atau diawasi sanak saudara. Alhasil, pengawasan terhadap aktivitas anak kurang optimal.
“Untuk memantabkan kembali persepsi, dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema tindakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dibawah umur, dengan peserta 100 orang yang diselenggarakan oleh Sat Binmas Polres Wonogiri Polda Jateng pada hari Sabtu, (2/2/2019),” ungkap dia.
Dari kondisi itu, Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati membuat program untuk menekan angka kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan perempuan. Langkah awalnya, dia akan memperkuat sinergitas antara polisi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dan pihak terkait lainnya membangun komitmen bersama dalam menangani masalah.
“Saya sudah berkomunikasi dengan salah satu pegiat perempuan, Ibu Kurnia, membahas soal persoalan ini. Kami memandang perlu ada penguatan komunitas terkecil masyarakat rukun tetangga atau RT dan rukun warga atau RW,” ujar Kapolres. Aris Arianto/Humas Polda Jateng