SRAGEN- Memasuki musim penghujan, jalur poros antar kecamatan yang menghubungkan Gawan-Suwatu di Kecamatan Tanon mendadak berubah wajah. Jalur sepanjang hampir 2 kilometer yang menjadi jalur alternatif menuju Sukodono, Mondokan dan Sragen utara itu berubah dipenuhi lubang-lubang berukuran besar.
Genangan air hujan yang mengisi lubang berukuran besar dan dalam, memunculkan pemandangan mirip anak waduk di sepanjang jalur tersebut. Kerusakan jalur yang sangat parah itu ternyata sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir tanpa tersentuh perbaikan.
“Sudah sekitar dua tahun ini Mas. Sejak dilewati truk-truk besar kirim material ke tol, jalan jadi hancur. Akhirnya banyak jeglongan besar. Kalau hujan ya begini, banyak waduk-waduk seperti ini,” ujar Kamdi (55) salah satu warga Dukuh Ngijo, Suwatu, Tanon saat ditemui di lokasi jalan rusak, Minggu (3/2/2019).
Menurutnya, kondisi kerusakan itu menjadi parah karena selama ini nyaris tak pernah ada perbaikan. Warga sempat mendapat angin segar ketika ruas dari arah Gawan sempat dibangun tahun 2018 lalu.
Namun rupanya yang dibangun hanya setengah jalur, hanya sampai Dadapan, Padas saja. Sedangkan sisanya sampai Suwatu, masih terbiarkan rusak.
Hal itulah yang membuat kondisi kerusakan makin parah dan kini semakin menyengsarakan warga.
“Ya jadi susah Mas. Kalau mau lewat harus hati-hati wong lebih banyak lubangnya daripada yang bisa dilewati. Yang bahaya kalau malam hari dan habis hujan, kadang genangan nggak bisa dikira kedalamannya. Begitu dilewati akhirnya terperosok karena saking dalamnya,” tutur Suramto, warga Mondokan yang sering melintasi jalur itu.
Mereka berharap Pemkab bisa segera memperbaiki. Sebab jalur itu merupakan jalur poros yang menghubungkan antar kecamatan dan menjadi jalur alternatif dari selatan bengawan ke utara bengawan.
“Mintanya kalau bisa segera diperbaiki. Kasihan, sudah tahun-tahunan begini,” tukas Kamdi.
Anggota Komisi III DPRD Sragen, Mualim Sugiyono membenarkan jika masih banyak aduan dan keluhan soal jalan rusak. Termasuk jalur Gawan-Suwatu yang menjadi jalur poros antarkecamatan dan saat ini kondisinya rusak parah.
Namun ia menyampaikan, untuk 2019 ini, sepengetahuannya Pemkab hanya akan membangun satu jembatan dan tidak ada pembangunan jalan rusak karena ketiadaan anggaran. Wardoyo