WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Puluhan jiwa warga Dusun Joho Desa Gedawung Kecamatan Kismantoro, Wonogiri terpaksa diungsikan. Menyusul adanya tanda-tanda bakal terjadinya longsor di daerah tersebut.
Informasi yang dihimpun, tanda-tanda itu diantaranya terjadi pergerakan tanah pada, Kamis (21/2/2019).
Awal gerakan tanah diketahui saat warga melihat adanya keretakan tanah yang kemudian terdengar bunyi signal alarm peralatan EWS longsor sekitar pukul 08.30 WIB. EWS dipasang di daerah tersebut pada 2018.
Hasil pengecekan tim BPBD pergeseran tanah menimbulkan pergerakan tanah saat bunyi pertama sekitar 21 sentimeter. Sedangkan panjang retakan sekiar 50 meter hingga 100 meter membentuk tapal kuda.
Selain itu, beberapa bagian terjadi penurunan tanah bervariasi antara 20 – 50 sentimeter. Tanda lainnya terlihat juga dari dalam tanah muncul sumber mata air serta bagian tanah di dalamnya terlihat sudah berlumpur.
“Rumah yang terdampak langsung akibat pergerakan tanah sebanyak 3 unit dengan kondisi terkena dampak longsoran. Data sementara untuk potensi daerah rawan terancam sebanyak 19 KK, 44 jiwa,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (22/2/2019).
Berdasarkan pemantauan, peningkatan pergerakan bertambah sekitar 3 sentimeter dari pergerakan awal. Beberapa kali EWS longsor berbunyi.
“Untuk wilayah yang terancam sudah diperintahkan untuk dikosongkan dari hunian potensi hujan masih terjadi di wilayah tersebut. Keberadaan warga terdampak dan terancam sementara dipindahkan di tempat pengungsian yang telah disiapkan,” tegas dia.
Distribusi dan penyiapan kebutuhan logistik pengungsian, pendirian tenda maupun peralatan dapur umum sudah disiapkan di lokasi titik pengungsian. Aris Arianto