Beranda Edukasi Akademia Punya Hubungan Batin, UMS Dipilih Kembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar...

Punya Hubungan Batin, UMS Dipilih Kembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar Mesir Bersama UGM dan UIN Malang

Rektor UMS saat menerima kunjungan Dekan Fakultas Bahasa Al Azhar Mesir. Foto: Istimewa
Rektor UMS, Dr Sofyan Anis MSi (kanan) saat menerima kunjungan Dekan Fakultas Bahasa Al Azhar Mesir (tengah). Foto: Istimewa

SUKOHARJO-Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kerjasama dengan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir guna membuka Program Studi Bahasa Indonesia di universitas paling terkemuka di Mesir tersebut.

Dalam kerja sama itu disebutkan bahwa Mata Kuliah Bahasa Indonesia akan dijadikan satu mata kuliah pilihan di semua fakultas yang berada di Universitas Al Azhar.  Kerjasama ini melibatkan tiga perguran tinggi di tanah air yakni UMS, UGM (Unversitas Gajah Mada) dan UIN (Universitas Islam Negeri) Malang. Ketiga universitas ini tergabung dalam konsosrsium bersama.

“Insya Allah mulai September 2019 nanti Mata Kuliah Bahasa Indonesia dijadikan sebagai satu mata kuliah pilihan di semua Fakultas di Al Azhar. UMS bersama UGM dan UIN Malang dipercaya oleh Universitas Al-Azhar untuk membuka Prodi Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa dan Tarjamah di Al-Azhar Kairo,” ungkap Rektor UMS, Dr Sofyan Anif MSi.

UMS menjadi satu-satunya universitas swasta yang dipercaya Universitas Al Azhar dalam kerjasama ini. “Ini merupakan bentuk kepercayaan lembaga-lembaga pendidikan di luar negeri terhadap UMS,” tambah Sofyan Anif.

Naskah kerjasama tersebut sudah dibahasa secara kongkrit oleh ketiga universitas tersebut dengan Universitas Al Azhar yang disaksikan Tim dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Kairo. Menindaklanjuti kerjasama tersebut, Dekan Fakultas Bahasa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof Thoha Ibrahim Badri berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (11/2/2019).

Delegasi Universitas Kaira itu disambut Rektor UMS, Dr Sofyan Anif Msi bersama perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Dr Chairil Anwar dan ketua program konsorsium UMS, Prof Sangidu.

Dalam kunjungan tersebut dibahas mengenai kerjasama internasional yang ingin dibangun. Sofyan Anif menambahkan UMS memiliki niat dalam mengembangkan Prodi Bahasa Indonesia tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

“Niat sejak awal, adanya program tersebut untuk mengembangkan Prodi Bahasa Indonesia tidak hanya di internal kampus Indonesia, tapi juga keluar negeri,” katanya dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat BPH Gedung Induk Siti Walidah UMS.

Rektor juga memaparkan keadaan UMS terkini di mana kampus bernuansa islami ini keberadaannya tidak hanya dikenal di Indonesia saja, namun sudah di seluruh dunia. Selain itu, UMS juga memiliki  mahasiswa yang berasal dari Timur Tengah. Kemudian dari segi perankingan di tingkat global dalam world class ranking, UMS menempati posisi ke 12 se-Asia, serta peringkat 10 di Indonesia.

Dipilihnya UMS oleh Universitas Al Azhar Mesir dalam konsorsium ini, bukannya tanpa alasan. Menurut  Wakil Rektor IV UMS, Dr M Abdul Fattah Santosa M.Ag, ada hubungan psikologis antara Al-Azhar dengan UMS. Itulah yang membedakan hubungan UMS-Al Azhar dengan hubungan UGM-Al Azhar dan UIN-Al Azhar.

“Berupa hubungan berbasis hati seperti hubungan keluarga antara ayah, Muhammad Nabi panutan yang menjadi nama Muhammadiyah, dan anak, Fatimah Zahrah, yang bentuk jamak dari Zahrah menjadi nama Universitas Al-Azhar,” ungkapnya.

Dalam kerja sama ini, Prodi Bahasa Indonesia UMS juga akan menawarkan program Exchange Student serta Joint Research bersama Universitas Al-Azhar Kairo. Sehingga dari kerjasama ini selain meningkatkan kualitas mahasiswa di prodi yang bersangkutan, dapat pula meningkatkan kualitas penelitian dalam penelitian dan publikasi ilmiah.

Prof Thoha Ibrahim Badri menyampaikan keinginannya agar hubungan antara Indonesia dengan Mesir menjadi semakin kuat. Di samping itu, beliau juga menyampaikan bahwa Rektor Universitas Al-Azhar sedang merasa kesulitan mencari pengajar untuk Bahasa Indonesia.

“Maka kami berharap ada dosen Indonesia yang mengajar disana, sehingga kami melakukan kerjasama dengan UMS, UGM, dan UIN Malang untuk mengirim dosen-dosen ke Mesir,” katanya seraya menambahkan latar belakang pendirian program studi Bahasa Indonesia di Mesir karena banyaknya masyarakat yang ingin belajar Bahasa Indonesia. Rencananya program konsorsium ini akan dibuka pada September mendatang. (Marwantoro| Triawati)