KARANGANYAR –Komitmen masyarakat Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar untuk menyelenggarakan demokrasi yang bersih dan bermartabat akhirnya terwujud, Senin (04/02) Bawaslu Kabupaten Karanganyar menjadikan desa di lereng Gunung Lawu tersebut sebagai pilot project desa Bawaslu di Bumi Intanpari.
Desa tersebut dinilai dengan partisipasi memilih mencapai 80 persen dalam pemilu.
“Ini satu-satunya desa di Jawa Tengah untuk dijadikan pilot project penyelenggaran pemilu yang bersih dan bermartabat. Artinya desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu ini mempunyai kesadaran berdemokrasi cukup baik,” papar Fajar Arief saat memberikan sambutan di Lounching Desa Bawaslu, di Aula Balai Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.
Dia menambahkan ini tentu menjadi modal yang luar biasa untuk menjadi pemilu yang demokratis dan bermartabat. Pihaknya melihat semangat masyarakat untuk ikut membuat pemilihan menjadi baik dan menolak praktek-praktek pemilu menyimpang. Sebab prilaku menyimpang akan merusak kualitas dari pemilu itu sendiri.
“Saya berharap tumbuh di desa-desa lain agar terwujud pemilu yang jujur, adil dan demokratis,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, masyarakat juga membawa papan-papan seruan anti pemilu menyimpang. Seperti penyebaran hoax, stop politik uang, stop politik sara, stop ujaran kebencian, tolak radikalisme dalan lain sebagainya.
Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Karanganyar, Nuning Ridwanita mengatakan pencanangkan desa bawaslu ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mensukseskan pemilu yang demokratis dan bermartabat. Masyarakat mengantarkan suksesnya pemilu dengan datang ke TPS pada hari pencoblosan dan tidak ada praktek-praktek menyimpang. Wardoyo