Beranda Edukasi Akademia Mahasiswa UGM Bantu Pedagang Pasar Tradisional dengan Ciptakan Aplikasi OkeSayur

Mahasiswa UGM Bantu Pedagang Pasar Tradisional dengan Ciptakan Aplikasi OkeSayur

Mahasiswa UGM yang mengembangkan aplikasi OkeSayur, Jumat (8/3/2019). TribunJogja/istimewa
Mahasiswa UGM yang mengembangkan aplikasi OkeSayur, Jumat (8/3/2019). TribunJogja/istimewa

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beberapa mahasiswa UGM kembangkan Aplikasi OkeSayur. Aplikasi tersebut ditujukan untuk membantu pedagang-pedagang pasar tradisional agar tidak kalah eksis dalam perkembangan zaman.

Pengembangan aplikasi OkeSayur bermula dari keprihatinan mereka terhadap eksistensi pasar tradisional yang semakin hari semakin melemah serta perkembangan teknologi yang harusnya dapat termanfaatkan dengan baik.

Nindi Kusuma Ningrum, Co-founder OkeSayur yang juga mahasiswi Teknologi Informasi UGM mengungkapkan jika saat ini Aplikasi tersebut sudah menjangkau dua pasar tradisional, yakni pasar Klaten di Klaten, dan Pasar Kranggan di Kota Yogyakarta.

Dia menerangkan jika aplikasi ini bukan hanya membantu masyarakat yang ingin berbelanja namun tidak memiliki cukup banyak waktu, juga untuk menjaga kelestarian pasar tradisional.

Baca: Berawal dari Lahan Tandus, Kampung Nila Bokesan Beromzet Rp 17,6 Milyar

“Aplikasi ini memang dirancang untuk mengembangkan pasar lokal, dimana saat ini kebiasaan masyarakat turut bergeser ke pasar modern. OkeSayur ini hadir hujan hanya untuk membantu masyarakat dalam berbelanja sayur dan kebutuhan dapur. Juga turut menjaga kelestarian pasar tradisional,” ungkapnya pada Jumat (8/3/2019)

Aplikasi ini mulai dilaunching pada November 2017 lalu bersama dengan 9 rekannya yang lain, yang mana 7 dari UGM dan dua orang lagi dari luar UGM.

Baca Juga :  Telinga Warga Sleman Putus Digigit Pitbull, Pemilik Anjing Berikan Kompensasi Rp10 Juta

Kini aplikasi ini sudah menggandeng 10 mitra pedagang di pasar tradisional.

Untuk produk yang tersedia sendiri ada sekitar 150’an produk yang terdiri dari sayur, buah, seafood, daging, bumbu dapur dan produk organik.

“Ada 64 macam sayuran, 39 buah, 40 jenis seafood, 20 jenis lauk pauk, serta beberapa produk organik,” ungkapnya.

Nindi menyampaikan jika aplikasi ini saat ini sudah ada lebih dari 1000 orang yang mendownload, serta 700 orang yang aktif.

“Bagi masyarakat yang ingin belanja di OkeSayur bisa mengunduh aplikasi ini di playstore. Ketika ada pelanggan yang masuk, maka dari kita akan membelanjakan barang yang diinginkan tersebut kemudian menghantarkan ke konsumen,” terangnya.

Dia menuturkan, untuk batas waktu pemesanan sendiri maksimal sampai pukul 08.00 WIB untuk bisa diantarkan pada saat itu juga sesuai dengan keinginan pelanggan.

Atau, pelanggan juga bisa memesan barang yang diinginkannya mulai H-1.

Sedangkan nantinya ketika pemesanan dilakukan melebihi dari pukul 08.00 WIB, maka akan diantarkan pada hari berikutnya.

“Untuk cara bayarnya, pelanggan bisa menggunakan sistem transfer ataupun barat langsung ketika barang belanjaan tiba. Untuk saat ini perhari rata-rata sudah ada 5-10 orang yang menggunakan. Kalau pelanggan lebih banyak orang yang bekerja di kantor, baik PNS maupun swasta,” ungkapnya

Baca Juga :  Jumlah Penderita Gondongan di Gunungkidul Meningkat Drastis

Karana tidak hanya diminati oleh pedagang yang ada di pasar tradisional, namun juga para petani, ke depan pihaknya ingin juga menggandeng para petani.

Sehingga mereka juga bisa memasarkan dagangannya dengan mudah.

“Saat ini kita mitra masih ada 10’an, beberapa saat ini juga ada dari petani -petani yang menghubungi kita untuk bisa menjual hasil panen mereka. Ke depan kita akan kembangkan itu, dimana orang bisa membeli barang milik petani namun dengan jumlah yang sudah ditentukan,” terangnya.

www.tribunnews.com