Beranda Daerah Karanganyar Manipulasi Tukar Guling Tanah Kas Desa, Mantan Kades Girilayu Karanganyar Dijebloskan ke...

Manipulasi Tukar Guling Tanah Kas Desa, Mantan Kades Girilayu Karanganyar Dijebloskan ke Penjara. Memalsu Tandatangan Perangkat, Tanah Diatasnamakan Pribadi dan Dijual! 

Ilustrasi tangan diborgol. Foto: pexels.com
ilustrasi

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Tim penyidik tindak pidana khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar resmi menahan mantan Kepala Desa Girilayu, Kecamatan Matesih berinisial D, Senin (04/03/2019). D dijebloskan ke penjara atas kasus dugaan korupsi bermodus tukar guling tanah kas desa secara ilegal yang dialihkan menjadi tanah miliknya.

D ditahan dan kemudian dititipkan ke rumah tahanan (Rutan) Klas I A Surakarta selama 20 hari ke depan. Dalam kasus ini, D terjerat kasus jual beli tanah kas desa fiktif seluas 2000 meter persegi yang merugikan keuangan negara hampir Rp 900 juta.

Tanah yang diproses tukar guling fiktif itu kini telah berdiri bangunan dan  kolam renang.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karanganyar, Suhartoyo mengungkapkan D ditahan dan dititipkan ke Rutan Surakarta. Tersangka terjerat kasus proses jual beli  dan tukar guling tanah kas desa secara ilegal yang dilakukan pada tahun 2013 lalu.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Dari hasil penyidikan, proses tukar guling ternyata tidak sesuai dengan mekanisme yang ada. Menurut Kajari, tersangka D seolah-olah melakukan tukar guling tanah milik pemerintah desa (pemdes) setempat dengan memalsu tanda tangan para saksi dan perangkat Desa Girilayu.

“ Modus operandi yang dilakukan oleh tersangka, seolah-oleh terjadi proses jual beli tanah kas desa yang saat itu berdiri bangunan sekolah dasar. Agar tanah kas desa tersebut dapat disertifikatkan, tersangka kemudian memalsu tanda tangan para saksi dan perangkat desa setempat,” kata Kajari, Senin (04/03/2019).

Dengan adanya pensertifikatan tanah tersebut, tanah kas desa Girilayu tersebut kemudian beralih atas nama tersangka tanpa dasar hukum yang sesuai dengan perundang-undangan. Tindakan itu mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 900 juta.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“ Bahkan sebagian tanah bermasalah  tersebut juga telah dijual kepada pihak lain,” jelasnya. Wardoyo