JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin mengaku kesulitan dalam mengatur waktu bicara dalam debat. Pasalnya, dia terbiasa bicara dalam waktu yang longgar dan panjang.
Menyadari hal itu, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin, Usman Kansong mengatakan akan melakukan dua kali simulasi agar Ma’ruf terbiasa berbicara dengan batasan waktu.
“Ya memang Abah mengakui problem di soal waktu. Karena beliau kan biasa ceramah yang waktunya relatif panjang. Debat kali ini kami masih terus simulasikan,” kata Usman di Media Center Jokowi – Ma’ruf, Jalan Cemara, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Sebelumnya sudah dua kali, Ma’ruf menyatakan, manajemen waktu adalah kelemahannya dalam debat. Pertama, pada saat ia menerima tamu selebritis dan influencer di kediamannya, 8 Maret lalu.
Saat itu ia mengatakan tidak bisa lepas berbicara karena kesulitan dengan adanya waktu, tata lampu, serta sorakan pendukung.
Kedua, Ma’ruf mengakui itu kepada wartawan, selepas melakukan simulasi debat di Gedung High End, Jakarta (12/3/2019).
“Paling sulit itu memanajemen waktu,” ujar mantan Rais Am Nahdlatul Ulama ini sambil tertawa.
Selain berlatih, Usman mengatakan pada debat ketiga waktu juga relatif lebih panjang. Penambahan waktu satu menit pada segmen penyampaian visi misi, serta pernyataan penutup, kata Usman, akan cukup membantu Ma’ruf dengan masalahnya tersebut.
Berbeda dengan saat latihan, kata Usman, saat debat sisa waktu tidak akan diperlihatkan kepada para kandidat. Sehingga yang mengatur waktu sepenuhnya ditugaskan kepada moderator.
“Secara psikologis lebih merasa leluasa,” kata Usman.
Terakhir, Usman menambahkan, pada debat ketiga ini karena hanya antar cawapres, yang berarti tanpa melibatkan Jokowi, Ma’ruf Amin bisa lebih leluasa berbicara.
“Di debat berikutnya ini, kan gak ada Pak Jokowi. Abah lebih bebas dia menjelaskannya,” kata Direktur Pemberitaan Media Indonesia nonaktif tersebut.