SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan tragis yang menimpa keluarga Agung Prasojo (47)-Juliana (37) warga Plumbungan Indah RT 27/8, Karangmalang, Sragen pada Rabu (27/3/2019) masih menyisakan cerita duka. Kepergian Agung dan Juliana yang tewas seketika dalam kejadian itu, mengakibatkan kedua buah hati mereka kini menjadi yatim piatu.
Tragisnya lagi, dua bocah kakak beradik yakni Yeremia Desta Krestiaji (11) dan Yukebeth Agustin Putri Yuliani (4), kini dikabarkan masih dalam kondisi kritis.
Kedua bocah malang itu dirawat intensif di RSUD Dr Moewardi Solo dan kondisinya masih memprihatinkan.
“Kabar terakhir yang kami terima, kondisi keduanya masih kritis dan membutuhkan penanganan operasi dengan biaya cukup tinggi. Makanya Pemkab berinisiatif menggalang dana untuk membantu operasi dan perawatan mereka demi bisa menyelamatkan keduanya,” papar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Senin (1/4/2019).
Data yang diterima, kondisi terkini hingga Senin (1/4/2019) Yeremia dan Agustin masih terbaring lemah dengan alat bantu pernafasan dan alat terpasang beberapa bagian tubuhnya.
Yeremia mengalami retak pada bagian tengkorak serta pembengkakan kepala akibat pembekuan darah. Sementara si kecil Agustin mengalami penggumpalan darah di kepala dan kedua paha serta tulang kering patah.
Berdasarkan rekomendasi medis, diperlukan tindakan operasi untuk menyelamatkan keduanya.
Derita Desta dan Agustin itu langsung menyebar dan memantik respon keprihatinan dari berbagai kalangan. Selain Pemkab, beberapa donasi juga mulai mengalir.
Seperti diberitakan, kecelakaan terjadi sekira pukul 12.00 WIB. Menurut Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi mengungkapkan korban sekeluarga berboncengan dengan sepeda motor Vario AD 2331 AJE.
Korban melaju dari arah Candi Sukuh menuju Ngargoyoso. Sesampai di Hotel Citra Indah Sukuh, mendadak motor rem blong.
“Motor kemudian hilang kendali dan menabrak tembok depan Hotel Citra Indah. Dua korban meninggal dunia dan dua lainnya dilarikan ke RS,” paparnya dalam keterangan kepada wartawan Rabu (27/3/2019) siang. Wardoyo.