SOLO-Sekitar seratus orang peserta wakil dari Konsorsium Nasional Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA), akan mengikuti konsorsium LP3M di Hotel Lor In, Rabu dan Kamis (10-11 April 2019).
Wakil Ketua Bidang Penelitian LPPM UMS, Kun Harismah, Ph.D mengungkapkan, konsorsium LP3M PTMA telah dimulai pada akhir 2015. Cakupan pelibatan kerjasama tersebut baru untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Meskipun belum secara formal disahkan oleh suatu lembaga yang menaungi, jalinan kerjasama antar LP3M PTMA tersebut telah melakukan sejumlah kegiatan rutin yang memberikan manfaat bagi anggota yang tergabung. ‘’Cakupan kegiatan kerjasamanya berupa riset, review proposal, peningkatan klaster penelitian, upgrading status jurnal ilmiah serta sejumlah kegiatan lain yang relevan,’’ paparnya, Selasa (9/4/2019) kemarin.
Menurut Kun, berpijak pada manfaat atas kerjasama yang dibangun tersebut, terdapat dorongan dari sejumlah LP3M di luar Jateng dan DIY untuk memperluas jaringan kerjasama tersebut pada level nasional. ‘’Ada dorongan untuk memperluas kerjasama,’’ jelasnya.
Karenanya, dalam rapat koordinasi nasional PTMA di Pontianak pada 12- 14 Mei 2017, telah disepakati rancangan kepengurusan konsorsium nasional LP3M PTMA beserta sejumlah program kegiatan. ‘’Wacana memperluas jaringan konsorsium ke level nasional juga disampaikan pada Rakornas PTMA di Banjarmasin pada 31 Agustus- 2 September 2018. Hal ini terutama didorong oleh realitas atas manfaat yang dapat diraih atas kerjasama tersebut dalam bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Publikasi.’’
Dalam rangka merealisasikan pembentukan konsorsium nasional LP3M PTMA, lanjut dia, dipandang perlu diselenggarakan pertemuan berskala nasional dalam bentuk semiloka. Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut untuk membangun pemahaman dan kesadaran bersama tentang pentingnya kerjasama antar LP3M PTMA untuk penguatan riset, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat.
‘’Semiloka ini direncanakan mencakup kegiatan paparan tentang urgensi kolaborasi antarlembaga, uraian best practice konsorsium di Jateng dan DIY, organisasi dan struktur kepengurusan, serta penyusunan program kerja. Kegiatan ini akan melibatkan sejumlah ketua LP3M PTMA se-Indonesia dengan tuan rumah LPPM Universitas Muhammadiyah Surakarta,’’ paparnya lagi.
Menurutnya, kegiatan konsorsium diawali dengan pembukaan oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dilanjutkan dengan materi utama yaitu Urgensi Kolaborasi antar LP3M PTMA dalam Kegiatan Riset, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, presentasi disampaikan oleh Dr. Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti RI.
Kegiatan berlanjut dengan materi Optimalisasi Kinerja Tridharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah melalui Kolaborasi LPPM/ LP3M PTMA oleh Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. ‘’Materi berikutnya oleh Dr. Sofyan Anif, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu Identifikasi Potensi dan Sumber Daya untuk Saling Mendukung Kemajuan Bersama PTMA Berbasis Semangat ta’awun, dilanjutkan dengan materi Pengalaman Baik (bestpractices) Pengelolaan Kerjasama LPPM/LP3M PTMA untuk Peningkatan Kinerja Riset dan Publikasi yang disampaikan oleh Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Surakarta.’’
Pada kesempatan itu, akan dilakukan penyusunan kepengurusan konsorsium nasional dan koordinator wilayah dilanjutkan dengan penyusunan program kerja tingkat nasional dan Wilayah. Pengusulan SK Penetapan Pengurus dan Perencanaan Pertemuan I Konsorsium Nasional dan Wilayah.
Kun menambahkan, keberhasilan konsorsium Jateng dan DIY yang sudah terealisasi yaitu setiap semester dilakukan University Research Colloquium (Urecol) yaitu kegiatan seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa.
Dimulai Urecol 1 tahun 2015 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, kemudian dilanjutkan berturut-turut Urecol kedua di Universitas Muhammadiyah Semarang, Urecol 3 di STIKES Muhammadiyah Kudus, Urecol 4 di STIKES Muhamadiyah Pekajangan, Urecol 5 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Urecol 6 di Univesritas Muhammadiyah Magelang, Urecol 7 STIKES Muhammadiyah Surakarta, Urecol 8 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Urecol 9 di Universitas Muhammdiyh Purworejo. Dari tiap pelaksanaan seminar nasional Urecol tersebut pesertanya dari tiap semester selalu meningkat.
Pada awal di Urecol 1 tanggal 24 Januari 2015 dengan tema Diseminasi dan Implementasi Luaran Riset untuk Mendukung Kemandirian Bangsa dan Pembangunan Berkelanjutan, peserta sekitar 100 orang yang menyajikan oral presentasi.
Pada terakhir penyelenggaraan Urecol 9 di Universitas Muhammadiyah Purworejo tanggal 9 Maret 2019 dengan tema Aktualisasi Nilai Kearifan Lokal berbasis Riset pada Era Revolusi Industri 4.0, diikuti oleh empat ratus peserta.
Yang cukup menarik, menurut dia, pada saat pelaksanaan Urecol sekaligus diadakan pertemuan LP3M untuk melaporkan masing-masing progres PTMA dan juga menyampaikan strategi yang dapat dilakukan untuk menaikkan peringkat Kinerja Perguruan Tinggi di PTMA.
‘’Dari kegiatan tersebut juga ada hasil yang diperoleh dari tahun ke tahun yaitu adanya peningkatan peraihan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan oleh Ristekdikti. Pada bidang publikasi ilmiah, juga ada kerjasama untuk mendapatkan naskah pada penerbitan artikel jurnal di masing-masing PTMA. Dan ada pula kerjasama untuk reviewer penelitian bersertifikasi ISO 17014 bagi PTMA yang membutuhkan, di mana PTMA mempunyai sekitar 150 reviewer bersetifikasi ISO 1704.’’ ( Triawati Purwanto )