Beranda Daerah Sragen Terungkap, 3 Bus Eka dan 2 Bus Mira Disebut Juga Kena Lemparan...

Terungkap, 3 Bus Eka dan 2 Bus Mira Disebut Juga Kena Lemparan Misterius di Ring Road Sragen Sesaat Sebelum Kecelakaan Maut

Bus Eka yang kecelakaan maut di Ring Road Sragen dan dilempari batu, sudah diamankan di Mapolres. Foto/Wardoyo
Bus Eka yang kecelakaan maut di Ring Road Sragen dan dilempari batu, sudah diamankan di Mapolres. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Eka jurusan Yogya-Surabaya bernopol S 7549 US menggasak dua motor di Ring Road Utara Sragen, Rabu (10/4/2019) malam memunculkan fakta baru. Kondektur dan sopir bus mengaku kecelakaan dipicu akibat lemparan batu misterius oleh 2 remaja tak dikenal yang melukai sopir sesaat sebelum kejadian.

Bahkan, mereka juga mengungkap lemparan batu serupa juga menimpa beberapa bus satu grup yakni PO Eka dan Mira di lokasi yang sama.

Karyono (55) kondektur Bus Eka asal Malang, Jatim menuturkan saat kejadian, bus mengangkut tujuh penumpang dan semuanya duduk di bagian belakang.

Sepengetahuannya, saat kejadian bus melaju tak terlalu kencang karena habis berbelok.

“Setelah belok itu, tiba-tiba jarak satu meter dari lokasi, ada 2 remaja usia di bawah 20 tahun yang boncengan pakai motor dari arah depan. Jarak satu meter sesampai di depan bus, mereka langsung melempar batu sebesar genggaman. Kena mulut sopir saya dan langsung nggak sadar. Kemudian bus langsung hilang kendali oleng ke kanan. Nabrak dua motor dan srmpat nabrak pohon juga,” paparnya ditemui di sela pemeriksaan di Polres Kamis (11/4/2019).

Karyono meyakinkan kecelakaan lebih dipicu oleh lemparan batu yang melukai sopir sehingga hilang kendali. Menurutnya insiden pelemparan batu memang baru pertama kali dialami busnya. Namun beberapa saat sebelum kejadian, ternyata beberapa bus satu grupnya juga jadi sasaran lemparan batu.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen Untung Wibowo Sukawati Nyoblos di TPS 010 Jurangjero Karangmalang, Bowo dan Istri Terlihat Senyum Sumringah

“Ternyata ada lima bus PO Eka dan Mira yang juga dilempari batu sebelum kami melintas. Selisih 15 menit di depan kami. Yang dilempari tiga bus Eka dan 2 bus Mira,” urai Karyono.

Karyono menguraikan terkait aksi pelemparan itu, sopirnya juga sudah diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Sragen.

“Pelakunya anak-anak usia di bawah 20 tahun. Enggak nyangka kalau sepeda motor di depan kami itu mau melemparkan batu,” tuturnya.

Sementara, sopir bus Eka S 7549 US, Eko Suprastyo (38) juga menuturkan sudah sering melintas di ring road Sragen.

Namun baru kali pertama, busnya menjadi sasaran pelemparan batu. Aksi pelemparan itu juga banyak dikeluhkan dan dialami oleh rekan sesama sopir dari PO Eka maupun Mira di lokasi yang sama.

“Kalau teman saya sudah dua kali dilempari di lokasi yang sama. Tadi malam sebelum saya juga ada lima bus PO Eka dan Mira yang kena lempar juga. Sebagian enggak kena sopir, hanya kacanya saja. Pas saya yang paling apes karena batu langsung mengenai kaca dan kena mulut saya. Gigi saya tanggal 4, mulut saja ini dijahit 10 jahitan,” ujar Eko.

Ia sangat berharap pelaku pelemparan bisa diusut tuntas dan jika tertangkap bisa diproses hukum.

“Karena yang dia lempar itu bagian depan. Kalau hanya kena sopir nggak masalah, tapi kalau sampai mobilnya masuk jurang atau sawah kan akibatnya lebih fatal lagi. Apa enggak kasihan penumpangnya jadi korban,” urai Eko.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen 02 Sigit Pamungkas Nyoblos di Kampung Halaman Kedawung

Sementara pihak Polres Sragen mengaku sudah memanggil tujuh orang penumpang Bus EKA S 7549 US. Mereka dipanggil untuk diklarifikasi perihal laporan dari sopir bus yang mengaku menjadi korban pelemparan 2 remaja tak dikenal sebelum kejadian.

“Di bus itu ada tujuh orang penumpang. Semua kita panggil dan kita undang untuk mengetahui bagaimana kejadiannya,” papar Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dani Permana Putra, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Kamis (11/4/2019).

Kasat mengungkapkan pemanggilan tujuh penumpang itu guna mengorek keterangan apakah benar bus terlebih dahulu dilempar batu dan mengenai sopir.

“Kita kuatkan dulu dengan keterangan penumpang di dalam bus. Nanti akan tahu sebenarnya apakah pelemparan itu hanya pembelaan sopir atau memang terjadi pelemparan,” tuturnya. Wardoyo