KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta masyarakat untuk menghentikan ‘grogos-grogos’ atau mengeruk tanah untuk mencari batu. Sebab bahaya mengacam jika tanah itu ambruk akan menimbun para penggali tanah untuk mencari batu tersebut. Selanjutnya jika hujan deras mengguyur bisa menyebabkan longsor.
“Sebelum ada korban saya minta untuk dihentikan menggali tanah untuk mencari batu tersebut. Mencari uang itu ibaratnya minum air samudra, semakin banyak maka akan semakin haus. Banyak uang buat apa jika lingkungan mengacam kehidupan kita,” papar Juliyatmono saat memberikan sambutan dalam Tarling, di Masjid At Taqwa, Berjo, Senin (27/05/2019).
Dia menguraikan puasa ramadhan ibarat melatih untuk menekan hawa nafsu. Sebab musuh terberat manusia adalah dengan dirinya sendiri.
Selain itu, orang nomor satu di Karanganyar puasa ini menjadikan hubungan baik dengan Allah dan lingkungan. Jika sama Allah baik, namun dengan lingkungan tidak baik maka juga tidak pas.
“Tidak usah menyalahkan siapa-siapa, itu perbuatan sendiri dalam pengerukan tanah. Sekali lagi saya minta distop,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk terus rukun dan gotong-royong. Bupati jadikan lingkungan yang baik menjadi sarana masuk surga. Sesama tetangga atau dengan siapapun juga harus rukun.
Baik beda agama, atau agamanya sama pun harus rukun. Apabila dengan tetangga tidak baik berarti agamnya belum baik. Sebab buah ibadah adalah akhlah bagus, salah satu implementasinya rukun dengan tetangga.
“Saya meminta masyarakat Ngargoyoso untuk tetap rukun, guyub dan kompak,” pungkas Bupati. Wardoyo