JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kalah menang dalam kontestasi pemilihan presiden 2019 adalah hal biasa. Semua pihak harus menerima apapun hasil yang diputuskan penyelenggara Pemilu.
Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Jakartam Kjamis (9/5/2019).
“Jadi saya ingin menekankan, dari perjalanan partai saya, sebagai Ketua Umum, saya selalu menegaskan bahwa kalah menang itu biasa. Jadi jangan terlalu dipersoalkan,” ujar Megawati seusai menerima kunjungan calon wakil presiden, Ma’ruf Amin di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Menurut Megawati, jika ada keberatan atau perbedaan data berkaitan hasil pemilu, ada jalur hukum yang bisa ditempuh.
“Sehingga, seharusnya, jangan di antara kita berupaya melakukan hal-hal yang inkonstitusional,” kata Mega.
Megawati enggan menjelaskan siapa yang disindir lewat pernyataannya itu. Ketika ditanya soal adanya ancaman people power dari Amien Rais dan kubu pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Megawati enggan menjawab.
“Kamu enggak usah urusan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mengatakan tak akan menerima pemilihan umum yang curang.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis media asing di rumah peninggalan orang tuanya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).
Prabowo membandingkan antara pemilihan presiden 2014 dan pilpres 2019. Prabowo mengungkit bahwa pada 2014 dia hadir dalam pelantikan rivalnya, Joko Widodo, sembari mengucapkan selamat karena ingin yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Namun, kata dia, di pilpres kali ini jumlah kecurangan terlampau banyak.
“Kali ini kecurangannya terlalu banyak. Jadi tidak mungkin. Saya tidak akan menerima Pemilu yang curang,” kata Prabowo, dikutip dari The Strait Times pada Selasa (7/5/2019).