Beranda Umum Nasional Pengalaman Ngeri Bu RT Ikut Menangkap Teroris Bersama Densus 88

Pengalaman Ngeri Bu RT Ikut Menangkap Teroris Bersama Densus 88

Ilustrasi rumah terduga teroris. Foto/Tempo.co

BEKASI, Joglosemarnew.com – Lela Helayati, istri Ketua RT 01, Kampung Cikunir, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi punya pengalaman menegangkan.

Meski dalam keadaan takut, namun ia ikut berperan menangkap terduga teroris bersama dengan Densus 88, Minggu (5/5/2019).

Lela mengaku mengikuti proses penangkapan terduga pelaku teroris, Taripudin yang terjebak di jalan buntu di wilayahnya.

Ada puluhan orang bersenjata lengkap yang memburu Taripudin di perkampungan warga.

“Di dalam ada yang mendek-mendek, itu orang yang kita cari,” ujar Lela ketika bertemu dengan anggota Densus 88.

Lela yang pada saat pukul 08.30 WIB itu hendak berbelanja ke pasar, segera memberitahukan gang-gang yang berpotensi digunakan pelaku melarikan diri.

“Gang ini dan gang itu jagain, enggak bakalan jauh, soalnya gang buntu,” ujar Lela.

Tak lama kemudian polisi meluncur ke titik yang disebutkan. Tapi belum membuahkan hasil. Lela lalu meyakinkan lagi agar masuk ke sebuah gang buntu yang terdapat makam keluarga sambil menunjukkan titik gang tersebut.

Baca Juga :  Perempuan Tak Terwakili di Unsur Pimpinan KPK, Alexander: Kalau Mau Lewat Kampanye Antikorupsi Saja

“Pas lari ke situ, benar (pelaku) ada di sini,” kata Lela.

Begitu pelaku ditemukan, Lela tak boleh lagi mendekat. Ia hanya mendengarkan suara letusan senjata tapi, tak lama kemudian muncul api.

“Pas ditembak ada nyala api, kemudian diambilkan air seember. Warga tidak boleh ada yang mendekat, disuruh masuk semua, saya pulang,” tutur Lela.

Proses penangkapan itu menjadi pengalaman pertama menangkap teroris bersama dengan Densus 88.

“Saya juga takut, takut tertembak. Orang dibilangnya (pelaku) pakai ransel bawa bomnya. Saya takut bomnya meledak,” kata Lela.

Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto menyebut pelaku teroris yang terjebak di gang buntu tewas setelah meledakkan diri ketika hendak ditangkap.

Indarto menyebut ledakan bom yang dibawa sekeras mercon dan menimbulkan asap tebal.

Baca Juga :  Cagub Bengkulu Petahana Terjaring OTT KPK, Ini Sikap KPU

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, satu orang yang dibawa masih hidup adalah Ilham Fikri alias Samuel.  Tak diketahui apa pekerjaan sehari-harinya. Sedangkan yang tewas adalah Taripudin. Diduga mereka terlibat dalam jaringan kelompok JAD.

www.tempo.co