BREBES, JOGLOSEMARNEWS.COM– KapolriJenderal Muhammad Tito Karnavian, bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Pejabat Utama Mabes Polri mengunjungi Pos Terpadu Brebes Barat Exit, Jumat (31/5/2019).
Dalam kunjungan itu, Kapolri dan Panglima juga disertai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri serta Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel, dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen M Effendi.
Menurut Kapolri, ritual arus mudik pasti akan mengalami lonjakan arus kendaraan utama dari Jakarta menuju Sumatera dan menuju ke arah Jawa. Sementara jika menggunakan mekanisme biasa mungkin tidak akan cukup, dua jalur pasti tidak cukup.
“Oleh karena itu kita memiliki rekayasa lalu lintas, memiliki alternatif untuk mengakomodir lonjakan arus mudik itu,” ujarnya.
Kapolri menyebut ketika lonjakan tidak terlalu besar maka akan digunakan sistem contraflow. Jika itu juga tidak cukup, contraflow maka tutup semua yang menuju Jakarta menggunakan tol.
“Kemudian digunakan one way semua,” tambahnya.
Jenderal Tito Karnavian menerangkan bahwa ada dua jalur semuanya mengarah ke jawa, yang dari Jawa ke Jakarta menggunakan jalur pantura. Situasinya penggunaan sistem contraflow dan One way ini sangat dinamis insidentil.
“Kalau arus pada hari itu ternyata tidak banyak ya tutup kembali, kembali seperti biasa atau cukup dengan contraflow,” ungkap Kapolri.
Jenderal bintang empat tersebut mempunyai gagasan bahwa mengantisipasi penumpukan dipintu tol itu dilakukan pembukaan pintu yang lebih banyak. Kemudian petugas mengejar bola kearah pengemudi yang mau transaksi atau sebelum masuk pintu tol sebagian diarahkan ke pintu lain (pantura) nanti bisa masuk lagi.
“Jadi ini semua sangat dinamis tergantung situasi dan kondisi ledakan arus pemudik. Oleh karena itu kita mengimbau kepada masyarakat gunakan gadget dengan aplikasi untuk memantau jalur mana yang menumpuk agar mencari jalur alternatif lain atau tunggu dulu sampai one way nya menurun penumpukannya,” himbau Kapolri. Wardoyo