Beranda Umum Nasional Ketum PAN Segera Bangun Komunikasi Informal ke Partai Jokowi

Ketum PAN Segera Bangun Komunikasi Informal ke Partai Jokowi

Bara Hasibuan/tempo.co
Bara Hasibuan/tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Usai sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua Umum partai Zulkifli Hasan siap melakukan pendekatan dengan partai koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan.

“Kalau nanti memang diperlukan pertemuan besar dengan pemimpin-pemimpin partai lainnya yang ada di koalisi sebelumnya, tentu saja itu akan kami lakukan,” kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Menurut Bara, komunikasi secara informal antara Zulkifli Hasan dengan sejumlah petinggi partai koalisi Jokowi juga sudah berjalan.

Dia mencontohkan, Zulkifli dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga bertemu dalam acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail dan Barnabas Orno di Istana Negara pada Rabu, 24 April lalu.

Bara menyebut Zulkifli juga berhubungan baik dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Nanti akan ada lagi pertemuan-pertemuan seperti itu secara informal, itu biasa kan. Hubungan Pak Zul dengan Ibu Mega sangat baik, dengan Surya Paloh juga sangat dekat,” ucap Bara.

Baca Juga :  Tahun Depan PPN Naik dan BBM Tak Masuk Perkecualian, Kelas Menengah Kian Terjepit?

Selain itu, Bara berpandangan Jokowi sebagai pemimpin koalisi juga akan menentukan siapa saja yang akan diajak bergabung ke pemerintahan.

Adapun keputusan PAN secara internal akan dibahas dalam rapat kerja nasional yang kemungkinan akan digelar bulan Juli mendatang.

“Presiden yang berhak menentukan apakah koalisi itu patut ditambah untuk diperkuat basis politiknya di pemerintahan nanti,” kata Bara.

Setelah pencoblosan pada 17 April lalu, PAN santer disebut-sebut bakal merapat ke koalisi Jokowi. Belakangan justru Partai Gerindra yang disebut diprioritaskan untuk bergabung ketimbang PAN dan Partai Demokrat.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf, Arsul Sani berpendapat Gerindra adalah lawan politik yang baik sehingga harus diberi kesempatan pertama untuk bergabung.

Menurut dia, Gerindra menunjukkan fatsun politik yang baik dengan pergi ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugat hasil Pilpres 2019.

Baca Juga :  Catat! Gaji Guru Bakal Naik Mulai Januari 2025

“Bagi saya, ketimbang yang misalnya pilpresnya belum selesai udah mau keluar lapangan, ini ibarat main bola belum 90 menit masa mau ganti lapangan. Kan harusnya pertandingan selesai dulu,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

www.tempo.co