Beranda Umum Internasional Misteri Pembunuhan 33.000 Tahun Ini Pun Akhirnya Terbongkar

Misteri Pembunuhan 33.000 Tahun Ini Pun Akhirnya Terbongkar

Tempo.co
Tempo.co

JAKARTA, Joglosemsrnews.com – Ada sebuah ungkapan bahwa kejahatan selalu meninggalkan jejak.

Salah satu contohnya, sebuah pembunuhan di zaman Paleolitik 33.000 tahun lalu pun bisa terungkap.

Terungkapnya kasus tersebut melalui penelitian terhadap tengkorak seorang manusia yang tewas saat itu.

Di mana, manusia tersebut tewas karena dipukul secara brutal sampai mati dengan sebuah tongkat di gua Transylvania.

Laman Independent, Rabu, 3 Juli 2019, melaporkan, peneliti percaya bahwa pria itu menerima dua pukulan ganas di kepala secara berurutan sebelum jatuh ke tanah.

Orang yang membunuhnya mungkin kidal dan menggunakan objek benda tumpul seperti tongkat yang terbuat dari kayu.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, tengkorak fosil pria dewasa dari zaman Paleolitik, yang dikenal sebagai Cioclovina calvaria, ditemukan penambang fosfat di gua Pestera Cioclovina di Rumania pada 1941.

Mereka juga menemukan beberapa alat batu dan fosil beruang di gua, tapi fosil tulang tubuh lelaki itu tidak pernah ditemukan.

Fosil itu kemungkinan merupakan salah satu manusia modern awal Eropa, yang telah dipelajari secara ekstensif.

Baca Juga :  Demi Lindungi Anak-anak, Pemerintah Australia Larang Perusahaan Platform Digital Beri Akses untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Retakan pada tengkorak telah lama diperdebatkan, tapi sekarang tim peneliti internasional yang dipimpin Universitas Tubingen di Jerman, percaya bahwa mereka telah menemukan penyebabnya.

“Hasil penelitian kami  menunjukkan bahwa fraktur Cioclovina mewakili bukti  yang tak terbantahkan tentang kekerasan interpersonal yang fatal di antara manusia modern Paleolitik Muda awal Eropa,” kata para peneliti.

Untuk mengetahui apa yang terjadi, para ilmuwan melakukan simulasi pada bola tulang sintetis untuk mengetahui bagaimana pria itu dipukul dengan batu yang jatuh dari berbagai ketinggian dan merusak tengkorak.

Mereka juga memeriksa tengkorak secara visual dengan menggunakan computed tomography (CT) scans.

Simulasi menunjukkan pria itu mungkin dipukul di atas kepala dua kali dengan benda keras. Para peneliti juga percaya bahwa luka-luka itu dibuat dengan sengaja, dan bukan sebagai akibat dari cedera yang tidak disengaja.

“Fragmen tengkorak yang tertekan dan terlantar ke dalam memiliki bentuk setengah lingkaran dengan jari-jari sekitar 35,2 mm. Bentuk ini hanya bisa dihasilkan oleh objek bulat, seperti tongkat,” tulis peneliti.

Karena tidak ada tubuh yang ditemukan, kemungkinan cedera juga dapat terjadi di tempat lain. Para ilmuwan mengatakan itu menunjukkan pembunuhan sedang dilakukan oleh manusia purba pada saat itu.

Baca Juga :  Demi Lindungi Anak-anak, Pemerintah Australia Larang Perusahaan Platform Digital Beri Akses untuk Anak di Bawah 16 Tahun

“Paleolitik Muda adalah masa meningkatnya kompleksitas budaya dan kecanggihan teknologi. Pekerjaan kami menunjukkan bahwa perilaku interpersonal yang keras dan pembunuhan juga merupakan bagian dari repertoar perilaku orang-orang Eropa modern awal,” demikian kesimpulan penimpulan.

Saat ini tengkorak itu berada di laboratorium paleontologi Universitas Bucharest.

www.tempo.co