JEPARA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momentum Hari Raya Idul Adha atau hari raya qurban di Jepara Minggu (11/8/2019), menyisakan cerita tersendiri bagi ratusan kaum dhuafa dan warga tidak mampu di beberapa sudut tersembunyi di Kabupaten berjuluk Bumi Kartini itu.
Di saat jutaan umat muslim di belahan dunia merayakan hari raya qurban serentak, sebagian di antara para elemen masyarakat menengah ke bawah itu, ternyata nyaris tak merasakan suasana suka cita Idul Adha.
Bahkan mayoritas di antara mereka ternyata tetap bergelut dengan aktivitas kerja tanpa pernah merasakan hiruk pikuk suasana Idul Adha atau merasakan daging qurban.
Tak heran, reaksi para dhuafa itu pun begitu terkejut ketika didatangi oleh Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman, Minggu (11/8/2019). Pucuk pimpinan di Polres Jepara itu siang tadi sengaja berkeliling ke pelosok-pelosok desa terpencil untuk menyambangi kaum dhuafa dan warga tak mampu.
Didampingi sang istri tercinta, Ny Tia Arif, Kapolres yang pernah meraih penghargaan penyidik Tipikor terbaik dari Kapolri itu tanpa canggung blusukan dari satu titik ke titik lain untuk menemui warga tak mampu.
Tak ada pengawalan Patwal, aksi blusukan itu hanya dilakukan Kapolres, sang istri dan putra kecilnya. Keluar masuk gang sempit, menyusuri jalan desa dan keluar masuk pesisir, Kapolres bersama istri menyambangi dan menyerahkan bungkusan berisi paket daging kurban kepada setiap warga yang ditemui.
Reaksi para buruh dan kaum dhuafa pun begitu terkesima. Mereka tak menyangka bisa didatangi Kapolres yang memberikan bantuan daging secara langsung.
“Matur suwun njih Pak. Mpun diparingi daging. Mugi barokah, matur suwun Pak,” ujar beberapa emak-emak yang bekerja di tambak garam.
Emak-emak itu mengaku memang sangat jarang bisa merasakan daging sapi. Hari Idul Adha pun seolah terlewatkan karena bagi mereka bekerja mburuh jauh lebih penting untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tak cuma daging, Kapolres juga menyelipkan sedikit uang yang diberikan agar bisa digunakan membeli bumbu dan bahan untuk memasak daging.
Selain buruh, petualangan membagi daging qurban itu berlanjut ke terminal, hingga ke beberapa lokasi mangkal tukang becak.
“Matur suwun njih Pak,” ucap salah satu peminta-minta yang berjalan tertatih-tatih sambil dituntun rekannya, saat menyambut bungkusan daging dari Kapolres yang menunggu di balik pagar terminal.
Begitulah, silih berganti Kapolres dan istri membagikan sekitar 300 bungkus daging qurban selesai dibagikan lewat blusukan sejak siang hingga petang hari.
Senyum lega terpancar setelah semua bungkusan daging tersalurkan.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa selesai juga hari ini. Lelah tapi menyenangkan. Ke pelosok-pelosok, menemui warga yang kurang beruntung, jauh dari gemerlap Idul Adha, untuk bisa memberikan sedikit paket daging. Yang bikin kami trenyuh, sebagian besar di antara mereka ibu-ibu dan tetap semangat bekerja mburuh sampai ada yang enggak tahu jika hari ini hari raya qurban. Mudah-mudahan, sedikit yang kami berikan tadi bisa menjadi penambat silaturahmi dan membantu mereka,” tutur Ny Tia Arif.
Sementara Kapolres AKBP Arif Budiman menuturkan aksi blusukan bagi daging kurban itu memang sudah menjadi tradisi rutinnya bersama sang istri di setiap idul adha.
Tradisi itu dilakukan di semua wilayah tempatnya bertugas. Mulai dari di Kalimantan, Kepri, Jatim, hingga terakhir di Sragen sebelum kemudian berlabuh di Jepara.
Menurutnya ada kepuasan batiniah tersendiri ketika bisa menyisihkan waktu untuk bisa berkeliling membagikan daging kurban ke warga di wilayah terpencil yang notabene jarang tersentuh daging qurban saat Idul Adha.
“Bukan apa-apa. Terkadang yang tak pernah terlintas di bayangan kita, bahwa ternyata masih ada saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok terpencil, yang jarang merasakan daging kurban. Lewat blusukan seperti ini, mereka akhirnya bisa ikut merayakan hari raya qurban. Selain itu, dengan sambang ke wilayah seperti ini akan lebih mendekatkan dengan kewilayahan dan masyarakat,” terang AKBP Arif.
Ia menambahkan di setiap Idul Adha, selain menyerahkan bantuan beberapa ekor sapi dan kambing ke Polres dan beberapa elemen masyarakat, dirinya dan sang istri memang tak pernah lupa untuk selalu menyisihkan sekitar 300 bungkus untuk dibawa blusukan ke warga pelosok.
“Mudah-mudahan bisa membawa keberkahan bagi semua,” pungkas AKBP Arif. Wardoyo