JAKARTA, Joglosemarnews – Partai Gerindra membahas peluang kerjasama dalam mengajukan paket Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan Partai Perstuan Pembangunan (PPP).
Hal itu menyusul adanya pertemuan antara Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Kamis (15/8/2019) sore.
“Kami sebagai partai politik mencari titik-titik temu, dimana kami bisa kerja sama. Masih banyak di legislatif, di MPR, dimanapun,” ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani juga mengakui ada pembahasan paket MPR dalam pertemuan tersebut. Partai berlambang Ka’bah itu, ujar Arsul, membuka pintu kerjasama dengan Gerindra masuk ke dalam paket MPR bersama Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
“Intinya, PPP tidak berkeberatan dengan Gerindra ada dalam satu paket. Tetapi ini kan harus diputuskan secara bersama-sama,” ujar Arsul Sani di lokasi yang sama.
Saat ini, partai-partai memang tengah menggodok paket MPR sebelum periode parlemen habis pada Oktober mendatang. Dari KIK, PDIP yang sejak awal sudah membuka peluang mengajukan paket bersama Gerindra.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP memiliki sejumlah garis politik dan konsep politik yang sama dengan Partai Gerindra.
Hal ini, istilah Hasto, membuka peluang kerja sama dengan Gerindra. Kendati, keputusan untuk berkoalisi atau tidak tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama para ketua umum Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Meski nanti ujungnya tak berkoalisi, Hasto menyebut terbuka peluang untuk bekerja sama dengan Gerindra dalam hal mengajukan paket MPR sebagai jalan tengah.
“Iya, bisa. Ada ruang, kerja sama di parlemen, DPR, MPR,” ujar Hasto Kristiyanto kepada Tempo di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019).