SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menghadapi era digital 4.0, para tenaga pendidik atau guru di semua jenjang pendidikan, diharapkan mulai membekali diri dengan kemampuan pembelajaran digital atau online. Sebagai persiapan, puluhan guru di Kabupaten Sragen dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan
Virtual Coordinator Training (VCT) Batch 5 Wilayah Sragen yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan Asia Tenggara (Seameo).
Pelatihan diikuti 47 guru dari berbagai jenjang sekolah mulai SD, SMP, SMA dan SMK di Sragen. Pelatihan VCT Batch 5 itu dipusatkan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen, Minggu (4/8/2019).
Dalam paparannya, Pengawas SMK Kabupaten Sragen yang hadir sebagai pemateri, Lubis Isa menyampaikan diklat online VCT itu sangat penting dalam rangka membekali guru menghadapi pembelajaran era revolusi industri 4.0.
Menurutnya, di era 4.0, dunia pendidikan memang dituntut mempersiapkan diantaranya sistem pembelajaran online sekolah harus ditingkatkan, infrastruktur harus dipersiapkan dan terobosan dari guru untuk melayani peserta didik agar lebih memahami IT.
“Pelatihan ini sangat bagus karena digitalisasi dunia pendidikan tidak terbatas pada jenjang menengah saja, tapi juga mulai dari pendidikan dasar dan umum. Dan banyak keuntungan yang didapat oleh guru dengan mengikuti pelatihan VCT ini,” paparnya.
Menurut Lubis Isa, pelatihan VCT atau pembelajaran online itu sangat penting lantaran guru akan dibekali materi sistem online, diberi panduan lewat modul online.
Dengan demikian, para guru akan memiliki kemampuan untuk mengajar secara online tanpa langsung bertatap muka dengan anak didik. Para guru juga akan dibimbing bagaimana mengakses materi kemudian mengupload kegiatan pembelajaran ke media digital.
“Arahnya ke depan memang pendidiksn harus bisa menerapkan metode pembelajaran media digital. Guru bisa memberi tugas secara online, mengisi absen jurnal kelas lewat virtual. Lalu Kepala Sekolah juga bisa memantau gurunya lewat HP melalui qr code. Sangat efektif sekali dan tidak mengganggu tugas guru, tidak membebani,” terangnya.
Lebih lanjut, Lubis menjelaskan bagi guru yang lulus pelatihan VCT itu nantinya akan mendapat sertifikat berstandar internasional yakni Asean. Keuntungan lain, bisa menambah angka kredit poin bagi guru karena akan mendapat jumlah jam 40 dan satu kredit poin.
“Di Kabupaten Sragen ini Alhamdulillah, pesertanya paling banyak. Ada 47 guru,rinciannya SD dan SMP 20 peserta, untuk SMA SMK ada 27 orang. Harapannya semoga bisa lulus semua karena semakin banyak guru yang mengikuti maka makin tambah ilmu dan tak ketinggalan dalam menghadapi era 4.0. Sebab di era 4.0 nanti harus ada sekolah cerdas atau smart school. Dan dari VCT ini, nantinya semua guru bisa sharing dengan para guru di luar daerah, provinsi bahkan se-Asia Tenggara,” tandasnya.
Sertifikat SEAMO Asia Tenggara
Penanggungjawab pelatihan VCT Batch 5 Wilayah Sragen, Karsi mengatakan para peserta akan diberi pembekalan komprehensif tentang berbagai kegiatan dalam pembelajaran digital.
Mulai dari membuat flyer digital kepada setiap peserta, teknik menulis narasi, membuat aplikasi vicon yg digunakan untuk presentasi, diajari menjadi presenter host, atau moderator secara online.
“Kemudian melakukan presensi online, membuat qr code setiap peserta absen, teknik merekam kegiatan dan diupload ke youtube, memasukkan kontak secara massal via google contact, mempublikasi kegiatan di medsos, diajari membuat blog, dan teknik merubah text to speech dan speech to text,” terangnya.
Karsi menjelaskan para peserta yang lulus akan mendapat sertifikat dengan standar internasional ISO Asia Tenggara karena pelatihan itu diprakarsasi bekerjasama dengan Seamo.
VCT Batch sendiri diprakarsai oleh Gatot Hari Priyowirjanto sebagai Koordinator 7 Seamo dan diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara.
“Tujuannya meningkatkan kapasitas guru sehingga bergaya kekinian, melek digital, tapi tetap simpel. Semoga di VCT Batch 5 ini banyak guru yang lulus sehingga mereka nanti bisa jadi instruktur di Batch 6 dan selanjutnya,” pungkasnya.
Salah satu guru peserta VCT Batch 5, Wawan Yulianto mengaku kegiatan pelatihan itu sangat penting dan bermanfaat bagi guru. Sebab menghadapi era industri digital 4.0, guru dan insan pendidikan memang dituntut berinovasi dan lebih menguasai teknologi informasi (IT).
“Karena tantangan ke depan persaingan global 4.0 itu menuntut semua bisa menguasai teknologi digital. Dengan menguasai VCT ini, kita akan bisa membantu anak didik lebih memahami pembelajaran digital. Guru akan bisa melayani kebutuhan anak didik sehingga tidak kuper, gaptek dalam menghadapi era digital 4.0,” tutur guru yang mengajar di SMKN 2 Sragen itu.
Wawan menambahkan pembelajaran sistem online sangat efektif dan akan banyak membantu guru maupun siswa. Bagi guru bisa lebih efektif dalam menyampaikan materi kepada anak didik tanpa harus tatap muka.
Sementara, bagi siswa akan lebih optimal dalam menerima materi dari guru karena pembelajaran bisa didapat tanpa harus terpancang kehadiran guru.
“Aplikasinya bapak buru biasanya sering ada tugas di luar, tugas dinas, tetap bisa memberikan materi lewat presentasi online. Jadi pembelajaran tetap bisa berlangsung dan anak didik tidak terbengkalai,” tandasnya. Wardoyo