JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinilai terlalu reaktif dalam menghadapi persoalan di tubuh partai.
Yang paling mutahkir adalah rencana penghapusan jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Menurur politikus PKB, Lukman Edy, gagasan menghapus posisi Sekjen di PKB merupakan aksi reaksioner dari Cak Imin.
Menurut dia, gagasan itu muncul lantaran Muhaimin sebelumnya berkonflik dengan Abdul Kadir Karding, sekretaris jenderal yang kemudian dicopot dari jabatannya.
Lukman pun mengungkit keputusan Muhaimin memperkecil kewenangan Dewan Syuro PKB lantaran ada konflik dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 2008.
“Ini kan reaktif, berantem dengan Gus Dur Dewan Syuro dikecilkan. Ide penghapusan sekjen akibat konflik dengan Karding,” kata Lukman, Jumat (23/8/2019).
Muhaimin Iskandar sebelumnya mengungkap adanya gagasan menghapus posisi sekjen dalam struktur kepengurusan yang baru.
Muhaimin mengklaim mengemuka usulan agar jabatan itu menjadi direktur eksekutif.
Alasanya, kata Muhaimin, posisi tersebut cenderung politis. Jika jadi dihapuskan, kerja-kerja politik akan dilakukan oleh wakil ketua umum, sedangkan direktur eksekutif akan lebih banyak mengurus internal kepartaian.