Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pertarungan Pilkades Tangkil Sragen Mulai Memanas. Dua Kubu Kerahkan Massa, Perang Slogan Perubahan dan Lanjutkan Hiasi Pengundian Nomor Urut 

Dua calon Pilkades Tangkil, Sragen, Suyono (kiri) dan Agus Sriyanto (kanan) saat diarak pendukungnya menuju balai desa, Kamis (29/8/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pertarungan Pilkades di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, dipastikan memanas. Pertarungan sengit semangat lanjutkan dan dorongan besar keinginan perubahan bakal tersaji dalam Pilkades di salah satu desa paling kaya di Sragen tersebut.

Aura pertarungan panas sudah terlihat saat penetapan calon dan pengundian nomor urut, Kamis (29/8/2019). Kedua calon yang ditetapkan yakni petahana Agus Sriyanto dan penantangnya, Suyono sama-sama unjuk kekuatan dengan mengerahkan massa yang mengarak dari kediaman mereka ke balai desa.

Suyono diarak ratusan relawan dan warga dari kediamannya di Dukuh Bulakrejo RT 2/14, Desa Tangkil, Sragen. Menariknya, calon pendatang baru itu diarak naik becak dengan diiringi kesenian tradisional.

“Ini pertama kali saya maju ke Pilkades.Sebenarnya ini lebih karena dorongan dan dukungan masyarakat yang menghendaki saya maju agar ada perubahan kepemimpinan dan pembangunan di Desa Tangkil ini,” paparnya kepada wartawan.

Suyono mengatakan sebenarnya tak pernah berniat maju. Dirinya menyadari hanya anak petani dan berlatarbelakang kesederhanaan.

Dirinya dibesarkan dengan perjuangan keras dan hidup dengan merintis usaha kecil-kecilan hingga merantau ke luar negeri.

” Saya dibesarkan di Makassar. Lulus dari sana mengais usaha di Taiwan selama dua tahun lalu pulang ke Tangkil. Sempat 9 tahun di korea dan pulang kembali. Ini karena dorongan masyarakat, kalau saya pribadi untuk apa. Ini aspirasi dan dorongan masyarakat ya harus dilaksanakan. Supaya kepemimpinan di Tangkil ada perubahan yang lebih baik,” terangnya.

Suyono dan sang istri saat menyalami warga. Foto/Wardoyo

Ia juga mengaku terharu melihat tingginya antusiasme warga yang rela mengantar dan mendampinginya meski baru penetapan calon.

“Ini kemauan warga yang memandang sudah wayahe ganti lurah. Selama ini gejolak dari masyarakat sudah terlihat menghendaki perubahan. Ini baru pencalonan saja antusias warga sudah mengalir dan pada datang sendiri-sendiri. Karena saya secara pribadi dan umum melihat Pak Yono ini orangnya prasojo, jujur dan nggak neko-neko. Nggak kemaki dan semua kalangan bisa ngemong,” kata Wibowo, salah satu relawan dan Timses Suyono.

Sementara dari kubu petahana juga tak mau kalah. Ratusan simpatisan juga turut mengantar ke balai desa dengan mengendarai mobil hingga motor.

Mereka juga meneriakkan yel yel ora ganti lurah dan lanjutkan.

Para pendukung dua kubu saat meneriakkan yel-yel

Agus Sriyanto sendiri didampingi sang istri dan keluarganya. Kepada wartawan, ia mengatakan visi misi ia maju kembali ini adalah melanjutkan periode pertama untuk menjadikan Tangkil lebih sejahtera dan bermartabat.

“Kami ingin membawa Desa Tangkil betul-betul tuntas dari desa yang konvensional. Itu sudah kita mulai sejak 6 tahun lalu periode pertama saya. Kita akan lanjutkan lagi di periode ini,” paparnya.

Agus yang terpilih pada 2013 melanjutkan tampuk bapaknya, Suwondo, juga optimis bisa melanjutkan lagi. Ia mengatakan sejak awal tahapan Pilkades, dirinya sudah mengimbau ke masyarakatnya untuk senantiasa menjaga kondusivitas.

“Boleh pilih pilihan masing-masing. Semua calon yang maju adalah calon terbaik. Yang terpenting semua tetap komitmen jaga kondusivitas supaya Pilkades bisa berjalan lancar,” urainya.

Calon petahana, Agus Sriyanto bersama keluarga dan warga. Foto/Wardoyo

Suasana di luar balai desa Tangkil tadi siang, sempat memanas. Adu yel yel dan unjuk suara dari pendukung kedua calon benar-benar menyengat.

Situasi itu membuat aparat Polsek dan Koramil Sragen Kota harus berjibaku meredam agar kedua kubu saling menahan diri. Bahkan Kapolsek Sragen Kota Iptu Mashadi sampai terjun langsung mengamankan situasi. Wardoyo

 

 

Exit mobile version