Beranda Umum Nasional Pemblokiran Internet di Papua Terus Dilanjutkan Sampai Siyuasi Kondusif

Pemblokiran Internet di Papua Terus Dilanjutkan Sampai Siyuasi Kondusif

ilustrasi/tempo.co
ilustrasi/tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Kondisi Papua yang belum juga kondusif menyebabkan layanan data internet di pulau ujung timur Indonesia itu masih diblokir.

Disebutkan, pemblokiran sementara layanan data telekomunikasi atau internet di provinsi Papua dan Papua Barat masih berlanjut.

Dalam Siaran Pers Nomor 159/HM/KOMINFO/08/2019 pada tanggal 23 Agustus 2019, pemblokiran sementara layanan data telekomunikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat masih berlanjut hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal.

“Maka Telkomsel sebagai operator penyedia layanan telkomunikasi mengikuti perintah yang telah ditetapkan pemerintah tersebut,” ujar VP Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

Denny menuturkan Telkomsel senantiasa melakukan pemantauan kualitas layanan secara berkala hingga nanti pemerintah memutuskan untuk pemulihan akses layanan data.

Baca Juga :  Demonstrasi Tolak UU TNI Berlangsung Panas, Polisi Tembakkan Water Cannon untu Buyarkan Massa

Telkomsel berharap agar situasi di Tanah Papua semakin kondusif demi menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan pemblokiran sementara layanan data internet di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Harapannya untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua.

Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu menuturkan pemblokiran sementara data internet di kedua provinsi dilakukan karena banyak sekali konten-konten hoaks, ujaran kebencian maupun yang bersifat provokatif yang bertebaran di wilayah Papua dan Papua Barat.

Selain itu, pemblokiran tersebut juga dilakukan mengingat situasi di lapangan yang tidak kondusif berdasarkan laporan aparat kepolisian dan penegak hukum di lapangan bahwa di beberapa kota terjadi aksi massa yang berujung kericuhan atau kerusuhan.

Baca Juga :  Diduga Terlibat Judi Online, Sebanyak 29 WNI Dipulangkan ke Indonesia

www.tempo.co