KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para petani bawang putih Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, bisa tersenyum lega setelah menikmati panen raya bawang putih, Selasa (03/09/2019).
Hasil panen yang melimpah diharapkan bisa menyadarkan pemerintah untuk berpihak ke petani dan tak lagi nekat memaksakan impor bawang putih.
Panen kali pertama yang dilakukan oleh bupati serta jajaran Forkompinda Karanganyar tersebut, berada di lahan seluas 30 hektar.
Untuk lahan seluas 1 hektar, dapat menghasilkan 18,4 ton bawang putih, dengan harga Rp 18.000 per kilogram.
Bawang putih yang ditanam petani Segorogunung ini, adalah varietas Tawangmangu baru serta beberapa jenis bawang putih lokal lainnya.
Anggota kelompok tani (Poktan) Nyawiji Rezeki, Jarwanto, yang memilik lahan seluas 4 hektar ini mengatakan panen raya bawang putih tahun, para petani memperoleh keuntungan yang cukup besar. Jarwanto sendiri mengau memperoleh keuntungan Rp 7 juta setiap hektare.
“Awalnya kami menolak menanam bawang putih karena harganya yang terus anjlok, terutama saat panen. Namun, setelah melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan, kami baru mau menanam bawang putih. Dan tenyata hasilnya cukup memuaskan,” papar Jarwanto.
Dijelaskannya, kerjasama yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, dengan sistem kemitraan. Hasil panen, ujar Jarwanto, 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk perusahaan. Hasil panen, juga dibeli perusahaan seharga Rp18.000 per kilogram.
“Kami juga diberi kebebsan untuk menjual hasil panen kepada pihak lain, dengan catatan, harganya lebih tinggi. Jika ada yang lebih tinggi, maka hasil atau selisih harga dibagi dua dengan perusahaan,” jelasnya.
Sementara itu, bupati Karanganyar, Juliyatmono, berharap, dengan panen raya bawang putih di Karanganyar pemerintah pusat dapat mengurangi impor bawang putih. Wardoyo