Beranda Daerah Sragen Prediksi Ahli Meleset, Lubang Semburan Api di Bonagung Tanon Sragen Justru Makin...

Prediksi Ahli Meleset, Lubang Semburan Api di Bonagung Tanon Sragen Justru Makin Melebar. Semburan Api Juga Makin Membesar 

Semburan api dari lubang bekas galian sumur di lahan Dukuh Banyurip, Bonagung, Tanon masih bertahan sampai setahun lebih. Foto/Wardoyo
Semburan api dari lubang bekas galian sumur di lahan Dukuh Banyurip, Bonagung, Tanon yang makin membesar, Jumat (6/9/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Fenomena semburan api yang keluar dari lubang di Dukuh Banyurip RT 22, Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, ternyata belum juga padam.

Sebaliknya, lubang yang mengeluarkan api kini justru makin melebar dan kobaran api makin membesar.

Sejak ditemukan menyembur api pada 18 Agustus 2019 silam, hingga kini fenomena langka itu tak kunjung berhenti.

โ€œMasih menyala terus. Bahkan lubangnya makin lebar dan apinya tambah besar,โ€ ujar Muji, salah satu warga Bonagung, Tanon, Sragen, Jumat (6/9/2019).

Pantauan di lokasi, ukuran lubang kini juga terus membesar. Jika awal ditemukan lubang semburan hanya seukuran pipa pralon, kini lubang semburan makin melebar hingga diameter 20 sentimeter.

Meski demikian, pelebaran lubang dan pembesaran kobaran api tak sampai membahayakan. Namun guna mencegah hal tak diinginkan, lokasi lubang semburan api masih tetap dipasangi garis polisi.

Meluasnya semburan juga membuat arus pengunjung masih terus mengalir. Tak hanya dari sekitar Bonagung, pengunjung juga datang dari luar Sragen. Mereka penasaran untuk melihat dari dekat.

Baca Juga :  Anggota DPR RI Sriyanto Saputro Kembali Kunjungi Sragen Dengan Menggelar Dialog Menyerap Aspirasi Masyarakat Bumi Sukowati

Sebelumnya, Tim Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah bersama DLH Sragen sudah terjun melakukan penelitian di lokasi semburan api pada Senin (19/8/2019) lalu.

Hasil analisa tim menyimpulkan semburan api dari lubang bekas sumur bor itu terjadi akibat gas dari kedalaman yang terjebak oleh beberapa lapisan sedimen.

Petugas Cabang Dinas ESDM Provinsi Jateng, Puguh Dwi Hartanto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM ditemui di sela meninjau lokasi semburan api di Bonagung, Tanon, Senin (19/8/2019) mengatakan semburan gas itu muncul  dimungkinkan karena wilayah tersebut dulunya merupakan rawa-rawa.

Proses ratusan tahun membentuk gas, yang kemudian terjebak oleh beberapa lapisan sedimen.

Kumpulan gas ini kemudian bisa merembes keluar karena wilayah tersebut dibangun sumur bor.

โ€œInsyaallah tidak membahayakan, karena fenomena ini bersifat lokal,โ€ paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Puguh menguraikan fenomena yang sama pernah terjadi di Wonogiri pada tahun 2015. Kemudian  di Purworejo tahun 2016.

Puguh yang hadir bersama satu petugas lainnya, menuturkan bahwa semburan api yang muncul di lubang bekas sumur di tegalan warga Bonagung, Tanon, itu berasal dari gas alam.

Baca Juga :  Babak Baru Kasus PT Donglong Textile Semarang di Sragen Mulai Minta Tumbal Manusia Hingga Belum Mengantongi Izin Resmi, Kini Pihak DPMPTSP Angkat Bicara

Namun fenomena semburan itu dipastikan tidak berbahaya dan dipastikan akan habis dalam beberapa hari ke depan.

โ€œJadi semburan gasnya bersifat lokal, sehingga diperkirakan akan habis dengan sendirinya dalam waktu dekat. Bisa jadi dua hari habis. Tapi kita tidak bisa memastikan kapan waktunya,โ€ terangnya. Wardoyo