SOLO (JOGLOSEMARNEWS.COM )-Ribuan orang yang digalang oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar Parade Ukhuwah di Perempatan Ngarsapura Solo, Minggu (1/9/2019) pagi. Dalam kegiatan tersebut, beberapa pembicara yang tampil di depan massa menyinggung soal situasi di Papua yang bergejolak dan mengancam keutuhan bangsa.
Di hadapan massa, Ketua DSKS Muinudinillah menyebut bahwa para tokoh Islam telah ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan. Karena itulah umat Islam tidak rela kalau kemerdekaan akan tercerai berai. “Mereka juga memimpin perjuangan dalam menyatukan republik ini,” katanya.
Dia menyebut bahwa masyarakat Muslim di Indonesia pada saat ini juga terus berusaha untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Termasuk menjaga keutuhan Papua dari NKRI. “Maka kita tidak rela kalau ada yang ingin merusak keutuhan NKRI. Jangan biarkan Papua memisahkan diri,” teriak dia disambut takbir.
Dia juga mendesak kepada pemerintah untuk terus menjaga keamanan di Papua. Bahkan kaum muslimin di Surakarta siap untuk dikirim ke Papua. “DSKS siap memfasilitasi. Kita siap untuk dikirim ke Papua,” katanya.
Pembicara lain dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa Tengah, Aris Munandar juga mengatakan serupa. Menurut Aris, Papua harus tetap menjadi bagian dari Indonesia. “Kita semua harus siap untuk terus mengibarkan bendera merah-putih di Papua,” tandasnya.
Ketua Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang sekaligus koordinator dalam acara Parade Tauhid, Edi Lukito bahkan menyatakan kesiapannya untuk membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin berjuang menegakkan NKRI di Papua. Soal rencana pembukaan pendaftaran relawan ke Papua itu sudah dibahas di internal mereka.
“Kami sudah siap berangkat jika pemerintah sewaktu-waktu membutuhkan keikutsertaan masyarakat dalam mempertahankan Papua. Sudah kami bahas. Keberangkatan kesana tentunya dalam kerangka dialog dan pendekatan persuasif,” katanya.
Massa peserta Parade Ukhuwah itu berkumpul di kawasan Kottabarat. Mereka lantas melakukan longmarch menuju Ngarsapura yang berjarak sekira 2,5 kilometer. Peserta yang menunggang kuda berada di bagian terdepan barisan tersebut.
Sebagian dari peserta terlihat membawa bendera merah putih dengan berbagai ukuran. Sebagian lagi membawa bendera tauhid berwarna dasar putih maupun hitam. Selain itu, mereka juga mengusung bendera tauhid warna putih sepanjang 1,5 kilometer yang tidak terputus. (Triawati PP)