REMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis menimpa Sudarno. Kakek berusia 70 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh hangus terbakar.
Korban ditemukan tewas saat membakar lahan kering di Desa Waru, Rembang. Aksi pembakaran dilakukan id Hari Jumat (18/10/2019).
Diduga korban terkepung kobaran si jago merah, sehingga sulit bernafas.
Korban yang terdeteksi merupakan warga RT 02/RW 03 Desa Waru. Saat ditemukan, ia diketahui sudah dalam posisi terlentang di tengah lahan yang terbakar.
Menurut keterangan saksi, semula sekira pukul 08.30 WIB, warga memadamkan api di sekitar lahan, karena api semakin menjalar. Petugas pemadam kebakaran Pemerintah Kabupaten Rembang, juga turun tangan membantu memadamkan. Sewaktu menyemprotkan air, baru dipergoki ada pria tergeletak sudah meninggal dunia.
Kepala Desa Waru, Daryono mengatakan kebetulan warganya yang akan pergi bekerja di pabrik tempe, sebelah barat makam Mbah Dulrohman, mengetahui korbaran api.
Begitu menerima laporan, ia bersama 2 orang perangkat desa langsung turun ke lokasi kejadian, guna mengambil langkah-langkah penanganan. Termasuk melapor ke polisi dan Puskesmas.
“Ada warga lapor saya, saat saya tiba di lokasi, korban sudah meninggal dunia terbakar. Lokasi kita amankan dulu, warga nggak boleh masuk, sambil menunggu aparat kepolisian datang, “ tutur Kades dilansir Tribratanews Polda Jateng.
Daryono menambahkan warga sempat mengetahui korban sebelumnya mengumpulkan sampah-sampah kering, dan dibakar di tengah lahan. Api menjalar cepat ke lahan lain, sehingga diperkirakan korban terkepung.
Karena agak jauh dari permukiman penduduk, mengakibatkan korban tidak lekas tertolong. Usai kejadian, jenazah dievakuasi ke rumah duka, untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis.
“Kalau melihat bekas lahan yang terbakar memang luas sekali. Jika ditarik garis lurus ke utara, jarak dengan permukiman penduduk 100 an meter. Keluarga keberatan korban divisum di rumah sakit, jadi tadi diperiksa oleh tim medis Puskesmas di rumah duka, “ imbuhnya.
Jenazah korban dimakamkan seusai Sholat Jum’at. Almarhum meninggalkan seorang isteri dan 7 anak. Kapolsek Rembang Kota, AKP Haryanto mengimbau warga jangan membakar lahan di tengah musim kemarau panjang seperti sekarang.
“Panas terik dan angin kencang rawan memicu api kecil jadi membesar, “ kata Kapolsek.
Sebelumnya, peristiwa pembakaran lahan menimbulkan korban jiwa pernah terjadi di Desa Timbrangan, Kecamatan Gunem, bulan Juli 2019. Pemicunya juga sama, korban terjebak api, setelah membakar daun-daun kering di sekitar lahan miliknya. JSnews