JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setidaknya, ada delapan menteri era milenial atau yang mewakili anak muda baksl bekerja mendampingi Presiden Jokowi.
Siapa ssja mereka? Sebuah bocoran yang beredar memuat 35 pos menteri/setingkat menteri ternyata juga memuat sejumlah calon yang dianggap mewakili generasi muda.
Bocoran susunan kabinet Jokowi Jilid 2 itu terdiri atas 12 halaman, berisi 35 pos menteri dan puluhan nama calon menteri.
Sejumlah nama calon dari kalangan generasi muda, setidaknya berusia 45 tahun ke bawah masuk dalam bocoran susunan kabinet ini.
Dari kalangan politisi perempuan yang dinilai mewakili generasi muda, muncul nama Grace Natalie Lousia, Yenny Wahid, Isyana Bagoes Oka, dan Najwa Shihab.
Mereka diplot untuk posisi menteri yang sesuai dengan skill dan kemampuan yang selama ini mereka geluti.
Ada 8 nama yang mengemuka dalam daftar tersebut. Berikut profil ke-8 calon menteri dari kalangan generasi muda:
1. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
AHY lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978. Nama lengkapnya Mayor Inf (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, MPA, MA.
Dis merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2000.
Mendapatkan gelar Master di bidang Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada 2006.
Pada Mei 2010, Agus meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS.
Pada Maret 2012, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meraih 3 penghargaan, yaitu Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS).
Pada tahun 2016 Agus secara resmi mengundurkan diri dari TNI. Sebab, pada Pilgub DKI 2017 Agus mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta.
AHY digadang-gadang masuk dalam bursa posisi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan .
2. Yenny Wahid
Putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid saat ini berusia 44 tahun.
Bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh.
Lahir di Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 Yenny merupakan anak kedua dsri Gus Dur. Seorang aktivis Islam dan politisi Indonesia.
Ia menempuh studi administrasi publik di Universitas Harvard, Boston. Yenny hingga kini menggawangi lembaga Wahid Institute dan menjabat sebagai direktur.
Semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Yenny sempat mengabdi sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik dan aktif sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa.
Ia masuk bursa untuk posisi menteri sosial.
3. Grace Natalie Lousia
Grace Natalie Louisa lahir di Jakarta, 4 Juli 1982, berusia 36 tahun saat ini. Grace adalah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Grace mengenyam pendidikan menengah atas di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta.
Setelah lulus ia mengambil jurusan akuntansi di IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia).
Ia seorang mantan pembawa acara berita dan jurnalis, pernah bekerja di SCTV, ANTV, dan tvOne.
Pada bulan Juni 2012, Grace Natalie resmi meninggalkan tvOne untuk menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting.
Namun pada tahun 2014, ia banting setir dan masuk ke dunia politik dan sekarang telah menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia.
Sama seperti Yenny, nama Grace masuk dalam bursa untuk posisi menteri sosial.
4. Isyana Bagoes Oka
Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, lahir di Jakarta, Indonesia, 13 September 1980 (38 tahun) adalah seorang pembawa acara berita.
Ia pernah bekerja di Trans TV, TV7 (sekarang Trans7), RCTI dan MetroTV.
Nama Isyana pertama kali dikenal ketika ia menjadi juara Favorit Pembaca di ajang Wajah Femina 2000.
Sejak 2014, Isyana telah bergabung dan turut mendirikan Partai Solidaritas Indonesia.
Ia menjadi salah satu ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI bidang internal dan luar negeri. Ia diplot duduk sebagai menteri pariwisata.
5. Najwa Shihab
Najwa Shihab, SH Lahir di Makasar, 16 September 1977. Saat ini Najwa berusia 42 tahun.
Alumni Hukum UI tahun 2000, Ia merupakan Duta Baca Indonesia.
Dikenal masyarakat sebagai pembawa acara berita di Metro TV. Kini, ia menjadi pembawa acara di Mata Najwa Trans 7.
Najwa masuk bursa untuk posisi menteri komunikasi dan informatika.
6. Wishnutama Kusubandio
Sama dengan Najwa Shihab, Wishnutama Kusubandio juga masuk bursa di posisi menteri komunikasi dan informatika.
Lahir di Jayapura, 04 Mei 1976, berusia 43 tahun. Lulusan Emerson College, Boston, AS.
Pernah menjabat sebagai Dirut Trans TV dan Trans 7. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama NET TV.
Pernah masuk dalam 500 The Most Influential CEO in the World tahun 2015.
7. Nadiem A Makarim
Nadiem tercatat sebagai calon menteri termuda. Ia baru berusia 34 tahun.
Nadiem Anwar Makarim nama lengkapnya, lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Nadiem adalah pendiri Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.
Nadiem menamatkan pendidikan tingginya di jurusan International Relations di Brown University (2006), tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.
Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.
Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.
Nadiem diplot dalam posisi menteri koperasi, usaha kecil dan menengah.
8. Emil Elestianto Dardak
Dr H Emil Elestianto Dardak, MSc. lahir di Jakarta, 20 Mei 1984 (35 tahun) adalah Wakil Gubernur Jawa Timur yang menjabat sejak 13 Februari 2019.
Emil pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek pada 2016-2019.
Emil memenangkan Pemilihan Bupati Trenggalek dengan perolehan suara sebanyak 292.248 suara atau sekitar 76,28%.
Pada tahun 2018, Emil Dardak resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa setelah memenangi Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018.
Saat berusia 17 tahun, Emil Dardak memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology.
Emil kemudian meneruskan pendidikan S1 di Universitas New South Wales, Australia.
Sedangkan gelar S2 dan S3 didapatkan dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Ia menjadi peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.
Emil diusulkan untuk posisi menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.