SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen PDAM Tirto Negoro Sragen mengklaim mampu menurunkan angka kebocoran air hingga tujuh persen. Adanya kerjasama dengan pihak Oasen (PDAM-nya Belanda) dan pemakaian alat water meter elektromagnetik menjadi faktor yang membuat angka kebocoran air kian menurun dari waktu ke waktu.
Hal itu disampaikan Direktur Teknik PDAM Sragen, Samuel Rudhianto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM kemarin. Ia mengungkapkan salah satu capaian positif yang dilakukan PDAM Sragen adalah mampu menurunkan angka kebocoran hingga 7 persen.
Jika sebelumnya angka kebocoran air di posisi 38 persen, hasil audit BPKP akhir tahun 2018, angka kebocoran sudah di posisi 31 persen.
Menurutnya penurunan 7 persen itu merupakan capaian luar biasa. Sebab untuk menurunkan kebocoran 1 persen saja terbilang sangat sulit dan butuh waktu bertahun-tahun.
“Itu salah satunya berkat kerjasama PDAM Sragen dengan Oasen Belanda. Kita dapat bantuan beberapa alat water meter elektromagnetik yang bisa membaca produksi air dan distribusinya secara lebih akurat. Sehingga di mana ada titik kebocoran, bisa dengan cepat langsung terdeteksi,” paparnya mewakili Dirut Supardi.
Samuel menguraikan penurunan kebocoran 7 persen itu dicapai hanya dalam tiga tahun terakhir. Pihaknya mengakui adanya bantuan Oasen menjadi penunjang penurunan kebocoran cukup signifikan tersebut.
Pasalnya jika harus dengan biaya sendiri, penurunan satu persen kebocoran butuh biaya cukup besar dan waktu yang tak singkat.
“Tiap tahun target kami kebocoran bisa turun 2 persen. Dengan tiga tahun bisa turun 7 persen, itu juga melampauai target,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penurunan kebocoran itu juga tak lepas dari kondisi jarinyan pipa yang 95 persen sudah bagus dengan 80 persen diantaranya sudah menggunakan pola e panet .
Dengan kondisi itu, maka apabila ada titik yang bocor atau jaringan yang sengaja didodos atau dicuri, maka dengan segera akan bisa terdeteksi.
“Dengan pola itu juga untuk pertahankan tekanan. Selain itu, kebocoran bisa turun signifikan karena kita sudah membuat sistem district meter area (dma). Saat ini sudah ada 9 dma. Untuk bisa maksimal idealnya total harus buat 20 dma lebih. Sehingga memang harus bertahap. Tapi menurunkan angka 7 persen itu sudah sesuatu yang luar biasa. Makanya kami bersyukur sekali PDAM Sragen bisa dipercaya untuk bisa bekerjasama dengan asing. Salah satu manfaatnya ya bisa menekan kebocoran dan memaksimalkan layanan,” tandas Samuel. Wardoyo