SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta membuka program studi baru, DIII Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara. Prodi baru mulai menerima mahasiswa baru tahun ajaran baru mendatang.
Pembukaan prodi baru tersebut terhitung setelah terbit Surat Keputusan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. Penyerahan SK dilakukan langsung oleh Kepala LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.pd., Kons kepada Rektor UTP Surakarta Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, S.E., MS, Kamis (17/10/2019), di Ruang Sidang 2 Kampus UTP Kampus 1 Jalan Balekambang Lor No. 1, Manahan, Banjarsari, Solo.
Rektor UTP Surakarta, Prof. Tresna menuturkan, prodi tersebut mukai diinisiasi sejak 2013 lalu dan disiapkan bagi generasi milenial yang tertarik dalam mengembangkan bidang kedirgantaraan dan ICT (Information and Communication Tehnology) sehingga UTP berperan dalam pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul untuk Indonesia maju menjadi bagian jaringan rantai pasok industri kedirgantaraan global.
“Jumlah pesawat terbang di Indonesia lebih dari 800, dan saat ini hanya 30 persen perawatan pesawat terbang dilakukan oleh Maintenance Repair & Overhaul (MRO) di Indonesia sisanya oleh negara tetangga. Prodi ini menerapkan program multi entry dan multi exit (MEME), Lisensi akan terus dikembangkan, proses Sertifikasi AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) sesuai Civil Aviation Safety Regulation (CASR) part 147 setelah tahun 2020, investasi mencapai Rp 80 Miliar,” paparnya.
Diimbuhkan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng, Prof. DYP, Prodi DIII Teknologi Perawatan Pemeliharaan Udara merupakan satu-satunya di Jawa Tengah.
“Di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setahu saya juga belum ada tapi karena saya tidak pegang data nggak berani matur, tapi kalau ternyata belum ada berarti satu-satunya di Jawa Tengah dari 264 Perguruan Tinggi, 9 PTN 255 PTS. Prodi ini berorientasi dan berurusan dengan kedirgantaraan dan penerbangan diharapkan akan menjadi pemicu dan pemacu munculnya prodi-prodi yang aplikatif seperti ini, tagihannya adalah persoalan mutu dan indikatornya adalah akreditasi ini yang harus dipersiapkan, harus ada pergeseran tata kelola akreditasi di perguruan tinggi siapa yang merespons lebih dahulu itu yang akan cepat mendapat peringkat,” tukasnya. Triawati PP